Minat Menulisku Kalahkan Pikiranku Tentang Bakat

Minat Menulisku Kalahkan Pikiranku Tentang Bakat
(M. Sadli Umasangaji)










“Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh”
(Confusius)

Lagi-lagi impian untuk bisa menang lomba menulis tak kesampaian lagi. Apa aku tak berbakat dalam menulis? Begitulah tanyaku di dalam hati. Sudah kesekian kali mengikuti lomba menulis mulai dari esai ilmiah, karya tulis ilmiah hingga short story, aku tak menang lagi. Tak menang ini malah membuat sedikit menurun moodku dalam menulis. Walaupun disisi lain ini juga yang menjadi alasan untuk aku selalu belajar menulis.
Aku belajar menyadari bahwa kata bakat bukan segalanya dan tidak menang lomba juga tidak berarti tidak berbakat. Aku juga belajar memahami walau berbakat tapi kalau bakat itu tidak diasah apa kita akan mencapai kesuksesan. Tidak juga bukan. Jadi walaupun berbakat tapi tanpa usaha tanpa keinginan yang kuat kita belum tentu menjadi sukses.
Begitu juga dengan menulis, mungkin menulis juga membutuhkan bakat tapi kalau kegiatan menulis tidak diasah dan tidak dipraktekan apa tetap bisa menjadi penulis ? Belum tentu jugakan.
Begitu juga dengan diriku dan gagal dalam memenangkan lomba, mungkin aku tidak menang, mungkin aku tidak berbakat, tapi saat ini aku punya keinginan dan punya minat untuk menulis dan aku selalu belajar untuk menulis. Setidaknya aku akan tetap menulis walaupun gagal untuk menang. Saat ini aku mungkin bermodalkan minat dalam menulis. Aku memiliki keinginan dan kesenangan dalam menulis ini yang membuat aku belajar untuk tetap menulis. Aku punya minat dalam menulis.
Jadi yang membuat seseorang menjadi penulis bukan karena memang berbakat. Yang membuat aku bisa menulis bukan karena aku berbakat tapi karena aku punya minat dan keinginan untuk menulis. Bukankah keinginan yang kuat adalah kunci motivasi untuk selalu berkembang. Sekarang aku belajar menulis bukan karena aku berbakat dalam menulis tapi karena aku berminat dalam menulis. Minat dalam menulis membuatku belajar dan belajar menjadi penulis. Minat dalam menulis membuatku belajar untuk selalu menulis dan menulis. Bukankah Abraham Lincoln mengatakan “Tidak penting berapa kali Anda gagal justru lebih penting adalah berapa kali Anda bangkit”.
Sudah jelas bagiku berbakat atau tidak, gagal menang dalam lomba bukanlah halangan untuk belajar menjadi penulis, bukankah yang terpenting tetap belajar mempertahankan minat dalam menulis, inilah bakatku. Bakatku adalah belajar mempertahankan minatku. Jadi, apakah kita harus menjadi berbakat untuk bisa menulis? Tidak pentingkan berbakat atau tidak!

“Kalau Anda menyelami makna kata “berhasil” sampai ke dasar-dasarnya, ternyata yang ada di situ sederhana saja; Teruslah berusaha”
(F.W Nichol)

Posting Komentar

0 Komentar