Ulasan Novel Dalam Sebuah Pencarian dari Tanwin Fataha


Belajar dari Pendahulu Pengurus Daerah KAMMI Ternate : Dalam Sebuah Pencarian

Ulasan Buku Dalam Sebuah Pencarian dari Tanwin Fataha





Buku ini sampai di tangan saya lebih kurang sepekan yang lalu. Ketika menerimanya, hati saya bersorak girang. Pasalnya, saya memang sudah sebulan ini diam-diam menaruh harapan agar bisa membaca buku ini. Karena menelusuri beberapa ulasan di medsos tentang buku ini membuat saya ingin juga mengetahui dan mereguk hikmah dari perjuangan PD KAMMI Ternate - PW KAMMI Malut.


Bermula dari pasca Musyawarah Daerah KAMMI Ternate kemarin, saya disapa oleh penulis buku ini yakni M. Sadli Umasangaji atau Ka Cali, sapaan akrab ku. Katanya nanti ketemu dan akan memberikan sebuah buku darinya.


Buku ini sudah familiar di seantero kader KAMMI khususnya di PD KAMMI Ternate. Saat buku ini tiba, saya belum bisa langsung melahapnya dikarenakan ada beberapa tugas yang menuntut fokus lebih. Alhasil, beberapa hari buku ini tergeletak begitu saja.

Dan kemarin, saya sengaja menyingkirkan dulu semua antrian buku lain untuk mulai pelan-pelan mengunyah setiap diksi yang terhidang di dalam buku ini.

Bukunya bersampul dengan kombinasi warna putih, orange dan hitam, begitu anggun dan elegan. Setiap diksi membicarakan ihwal sepak terjang PD KAMMI Ternate (kala itu).

Buku setebal 293 halaman ini bercerita banyak tentang seorang pemuda bernama akhi Wahib yang menggeluti dunia pergerakan mahasiswa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Kemudian tentang akhi Wahib yang mulai aktif di Pengurus Daerah, hari-hari dan diskusi, kegiatan Daurah Marhalah 2 (DM2), Diskusi tentang Politik Islam, Demokrasi, Muktamar KAMMI, Aksi Untuk Pekerja, Jiwa Sosial, Kegiatan Ramadhan bersama KAMMI, hingga berdiskusi dengan teman-temannya. Tentang dakwah, dan akhirnya akhi Wahib memilih menikah. Buku ini adalah sebuah Sastra Gerakan yang menggambarkan sebuah perjalanan dakwah di bumi Kie Raha.

"Dalam setiap kebangkitan, pemuda adalah rahasia kekuatannya. Dalam setiap fikroh, pemuda adalah pengibar panji-panjinya".
(Imam Hasan Al-Banna)

Kisah-kisah dalam setiap BAB di buku ini mengalir bagai air. Membacanya membuat saya seolah disedot oleh mesin waktu tak kasat mata, untuk ikut berada dalam suasana yang beliau ceritakan. Terkadang, pada halaman tertentu, saya seolah diajak untuk merenung sejenak. Turut berpikir akan sebuah ibroh dari sepak terjang PD KAMMI Ternate kala itu.

Ada begitu banyak diksi beliau dalam buku ini yang tetiba ingin saya "culik" dan kemudian saya jadikan quotes penyemangat diri, atau jika lapang, akan saya gubahkan menjadi sebuah puisi.

Ya, kalimat-kalimat sederhana pribadi beliau dalam buku ini acapkali membuat saya menemukan inspirasi untuk menulis buku, tapi tidak terlepas dari kolaborasi dan sinergi dari teman-teman kader yang sefikroh.

Salah satu kutipan beliau yang kemudian menjadi favorit saya adalah kalimat yang tertuang di halaman 227 :


"Setidaknya aku menyadari kita bukanlah apa yang kita inginkan semata, tapi kita adalah apa yang Allah tetapkan untuk kita".


Kalimat tersebut begitu bertenaga dan menambah energi positif. Membaca buku ini ibarat me-recharge energi. Terutama libatkan Allah dalam setiap aktivitas yang hendak kita lakoni.

Saya baru kenal beliau lebih kurang 3 bulan. Di kala itu bermula dari Diskusi Online via WhatsApp dan KAMMI dari Komisariat STKIP Kie Raha Ternate mengundang beliau sebagai pemantik dengan tajuk "Tafsir Muslim Negarawan".

Dari tulisan-tulisannya, dari bagaimana cara beliau menangkap ide dan gagasan, meracik segala hikmah dari kejadian-kejadian untuk dipetik ibrohnya menjadi sebuah amunisi untuk senantiasa memperbaiki diri dan menghasilkan karya-karya.

Jika dipertemukan lagi kedepan, saya akan meminta waktu dan kesediaan beliau untuk menjelaskan tentang proses yang beliau alami bersama kawan-kawannya. Menceritakan pengalaman-pengalaman hebatnya, agar saya juga bisa belajar untuk memperkaya hati dan pikiran saya dari perjalanan panjang seorang M. Sadli Umasangaji dalam dunia literasi dan menulis.

Jaya selalu KAMMI. Teruslah menginspirasi dalam semua lini sektor.

Posting Komentar

0 Komentar