Sastra Gerakan
Sajak-Sajak Furkan Abdullah - Tak Ada Lagi Mimpi
Sajak-Sajak Furkan Abdullah - Tak Ada Lagi Mimpi
Adinda Tak Bersalah
Dinda tak bersalah.....
Setetes darah ada gara-gara semua luka
Kenangan kita tenggelam mengikuti cerita
Gunda menyerbu jiwa seakan merusak otak manusia
Tak usah risau inilah duka sebenarnya
Dinda tak bersalah.....
Dahulu kala, Adam mendatangi Hawa di jabal rahma
Tak usah resah karena semua manusia tak sempurna
Orang tua sudah menunggu-nunggu di dalam rumah
Cukup sandaran agama menjadi kriteria
Datanglah sebelum malaikat mencabut nyawa
Yakinlah dengan ayat-ayat Allah kita bisa melewati semuanya
Dinda tak bersalah.....
Jangan pandai berkata-kata karena semua tak seindah realita
Aku tak bisa mati rasa seketika, jadilah ksatria yang gagah
Bukan kita saling memuja, tapi ini untuk menjaga anugerah cinta dari Allah
Berusahalah, berdo’alah, mudah-mudahan Allah Mengijabah
Nostalgia Cinta
Sore itu di pinggiran sungai Bane Pare yang begitu dalam
Aku menonton matahari tenggelam
Seingatku, dirimu selalu setia pada alam
Aku berharap lisan-lisan doa kita jangan bertemu di ujung malam
Walaupun wajah indahmu diunggulkan
Aku tidak ingin ditawar dengan kecantikanmu
Peristiwa cinta yang kelam adalah pelajaran
Bahwa pasangan kadang kala salah kita tentukan
Biarlah cinta berpegang pada keimanan
Caramu tidak bisa ku tafsirkan
Karena takdir adalah ketetapan
Kuserahkan semua pada Tuhan
Ijtihad Hati
Tak perlu engkau menghitung berapa banyak rindu yang kita miliki
Semuanya akan hilang tatkala kita akan berpulang pada ilahi
Janganlah engkau sebarkan rasa kosong yang tak berisi
Sudah kuduga bahwa kisah ini tak akan bernilai lagi
Hapuslah air mata dengan tanganmu sendiri
Yakinkan pada jiwa bahwa inilah takdir ilahi rabbi
Walaupun cerita seperti ini terasa begitu menyayat hati
Sebab, kenangan ini akan terus menghantui
Jika melihat laki-laki, engkau perlahan-lahan mulai membenci
Padahal perasaan kita masih membingkai
Tetapi, aku di kanan dan engkau di sudut kiri
Semuanya berharap agar kita istiqomah dalam cinta yang suci
Sudah Tak Ada Lagi Mimpi
Kita tak lupa
Hanya karena mereka berkata-kata
Dengan maksud melukai
Kita tak lupa
Bahwa kita pernah ada dalam harakah yang sama belajar
Mengenal rabbi
Kita tak lupa
Bahwa kita berjamaah
Yang di setiap pekan bertemu murabbi
Kita tak lupa
Bahwa yang kita lakukan adalah
Menegakan agama Allah sampai jasad berbau surgawi
Kita tak lupa
Apapun yang terjadi
Kita akan bertemu di hari hisab
Dan disana sudah tak ada lagi mimpi
Posting Komentar
0 Komentar