Sajak-Sajak Muhammad Asqalani eNeSTe - Verteidigung



Sajak-Sajak Muhammad Asqalani eNeSTe - Verteidigung











Hujan Mengembalikan Nuh


rumah-rumah telah dibongkar oleh rahim ibu yang terbakar.

pohon mohon di kepala ayah kian akbar.

adik sedang menciptakan sungai dari ompolnya yang bocor.

kucing kami sedang menggambar semesta di tanah

bekas kotorannya dikubur.

ayam kami seperti hendak menjadi merak.



pohon mangga menggugurkan bunga-bunga.

tetangga kami menggugurkan bakal anaknya.

seorang pejuang di negeri jauh, gugur tanpa doa.



aku telanjang di tengah tanah lapang.

belajar menjadi orang gila.

menjuluk langit dengan telunjuk pendosa.

berharap hujan mengembalikan Nuh.


Kubang Raya, 12 November 2021




Al

Al, pada sepotong pohon tumbang, kita bercerita tentang hutan,

ikan dalam semak-semak, burung ruak-ruak dan masa muda

yang direnggut game online siang malam.



betapa kita bercita-cita jadi pengusir bosan paling mahir,

dengan membuat video amatir, mengaploadnya dengan perasaan getir,

akankah mata-mata mereka mencintai kita?



kugenggam tanganmu Al, kuharap rasa cinta ini tinggelam.

sunyata ia mengalir deras, menghanyutkan cemas, dan mengapungkan rahasia

jantungku yang kasmaran.



jangan bicarakan hal-hal berat, cinta yang keparat, dan hasrat yang melarat.

kau bahkan belum tahu rasa manis atau rasa pahit yang dominan

di merah pulas bibirku.



jangan menjadi penjual murahan yang tersadai di pasar napsu

tanpa pembeli. katamu. aku sembelit, pikiranku merumit,

wajahmu jadi ngeri dan sakit.



Al, aku...



Kubang Raya, 12 November 2021






Verteidigung


bagaimana jika bakal dosa ini kita besarkan dan kita pelihara,

agar kelak ia tumbuh jadi neraka yang membakar dunia dalam kepala manusia.

dosa pun dibentuk jadi lendir aneh yang bulat. ia digelindingkan di bawah kerak bumi,

ke arah mana saja pikiran orang dipenuhi berahi dan angan-angan.

hati-hatilah, jangan membuka celah bagi dadamu yang lemah.

sebab jika kau tak awas, kau akan tewas sebelum dewasa anak-anak surga

yang setengah nyawa kau beri agama.



September - November 2021










Muhammad Asqalani eNeSTe. Kelahiran Paringgonan, 25 Mei 1988. Alumnus Pendidikan Bahasa Inggris – Universitas Islam Riau (UIR). Menulis sejak 2006. Aktif di Community Pena Terbang (COMPETER). Salah satu puisinya pernah membawanya jalan-jalan di Singapura serta membacakan puisinya di National University of Singapore. Selain gigih menulis dan mengajar puisi sebagai pekerjaan sehari-hari, ia juga sedang gigih mempelajari Bahasa Spanyol. IG: @muhammadasqalanie.

Posting Komentar

0 Komentar