Aku Tak Mau Tak Bersemangat Karena Belum Ada Kesempatan Untuk Menang

Aku Tak Mau Tak Bersemangat Karena Belum Ada Kesempatan Untuk Menang
(M. Sadli Umasangaji)










“Yang terpenting dalam Olimpiade bukanlah kemenangan, tetapi keikutsertaan.Yang terpenting dari kehidupan bukanlah kemenangan
namun bagaimana bertanding dengan baik”
(Baron Pierre de Coubertin, Pendiri & Presiden pertama Komite Olimpiade International)

Aku tak bisa serius menonton bola tak seperti biasanya menonton bola yang menjadi hal yang istimewa bagiku kali terlihat biasa saja. Padahal yang main adalah negaraku, negara Indonesia, Indonesia Vs Arab Saudi.
Aku tak mengerti mengapa aku menjadi tak begitu semangat ? Apa karena pengumuman lomba Scientific Fair BEM FK UNDIP 2011 yang didalamnya aku tak menjadi pemenangnya ? Aku rasa bukan itu. Karena aku tahu aku baru belajar menulis dan sudah beberapa kali aku gagal dalam memenangkan dalam lomba. Tapi itu malah menjadi batu loncatan semangat bagiku untuk selalu berpartisipasi dalam lomba lain lagi. Telah banyak torehan kegagalanku dalam meraih kemenangan dalam berbagai partisipasi lomba, tapi aku rasa aku hanya belum diberikan kesempatan untuk menang, mulai dari lomba poster SECOND 2011 oleh FEUI dengan judul posterku Sejahtera Negaraku dan Sharia Economics - The Movie, partisipasi dalam Lomba Esai-Narasi Pendidikan Kritis 2011 oleh Forum Nasional Pendidikan Kritis-Alternatif dengan judul “Motivasi Belajar dan Kreativitas Menjadikan Belajar Sebagai Rutinitas Yang Mengasyikan”, berpartisipasi dalam Lomba Industrial Poster Statistics Competition (ISPC) 2011 oleh Jurusan Teknik Industri UK Petra dengan nama kelompok “Santana Ghidza” dengan judul “Hubungan Asupan Makanan dan Gaya Hidup Terhadap Terjadinya Masalah Obesitas Pada Usia Dewasa Sebagai Masalah Gizi Ganda Yang Memperihatinkan Kesehatan Kita”. Tapi aku rasa aku belum diberikan kesempatan untuk menang ! Tak pernah sedikitpun semangatku menurun untuk terus berpartisipasi dalam berbagai lomba, terus semangat untuk berkarya, dan terus semangat untuk mengembangkan minatku. Rasanya malah aku selalu bertambah semangat ketika belum ada kesempatan untuk menang !
Kali ini berbeda, sangat berbeda ! pengumuman lomba Scientific Fair BEM FK UNDIP 2011 yang sangat ku nanti dari tanggal 02 Oktober 2011, hingga menunggu sampai saat ini saat tanggal 07 Oktober 2011, tepatnya hingga sekitar jam 9 malam lebih untuk waktu Indonesia Timur.
Saat pengumuman itu aku yakin sulit bagiku untuk menang. Aku yakin aku akan tetap menggila untuk selalu berpartisipasi dalam berbagai lomba walau untuk lomba Scientific Fair BEM FK UNDIP 2011 aku tahu aku tak mungkin menang. Tapi mengapa tiba-tiba aku merasa tak punya semangat ?
Awalnya aku begitu santai, aku dengan cukup tergesa-gesa saat sampai di kampus malam hari untuk browsing internet, tepatnya untuk melihat hasil pengumuman lomba Scientific Fair BEM FK UNDIP 2011, ternyata hasil belum dipaparkan, aku cek situsnya www.scientificfair.co.cc dan kemudian aku juga membuka facebookku dan melihat facebook Scientific Fair FK UNDIP ternyata di status terbarunya dikatakan untuk menunggu sebentar atas hasil pengumuman lombanya. Untuk menunggu itu aku mencari refrensi tugas dietetika lanjutku tentang diet untuk kasus luka bakar, aku juga mencari refrensi untuk rencana tulisanku. Aku juga mengisi blog. Malam itu hostspot kampus begitu cepat, sangat cepat, banyak data yang cepat dicari.
Tak lama menunggu akhirnya pengumuman itu dipost di situs maupun di facebook, aku dengan senang hati melihatnya walaupun aku tahu namaku memiliki peluang sangat kecil untuk dicantumkan.
Namaku memang tak dicantumkan sebagai pemenang lomba esai ilmiah Scientific Fair BEM FK UNDIP. Tapi yang membuatku tak bersemangat karena aku sadar ternyata karya tulisku terlalu luas dan terlalu sederhana. Aku melihat judul-judul pemenang mulai dari lomba poster ilmiah, artikel ilmiah, gagasan ilmiah hingga artikel ilmiah rata-rata semua judulnya sangat spesifik, sangat kompleks. Aku merasa masih terlalu bodoh.
Disisi lain aku merasa semangat karena aku sadar tulisanku masih banyak kekurangan dan aku harus banyak belajar, banyak belajar ! Disisi lain tak bisa dipungkiri aku masih tetap bersemangat karena tulisanku, tulisanku aku rasa malu dengan tulisanku.
Tak henti-hentinya aku membuka kembali tulisanku, tak henti-hentinya aku membaca judul-judul pemenang lomba Scientific Fair BEM FK UNDIP. Aku sadar tulisanku belum layak untuk menang. Esai ilmiahku yang berjudul “Menurunkan Kadar Kolesterol Dengan Diet Rendah Lemak dan Konsep Puasa Untuk Mencegah Penyakit Jantung Koroner” itu terlalu luas, dan terlalu umum. Sangat berbeda dengan esai ilmiah pemenang lomba Scientific Fair BEM FK UNDIP yang “Injeksi Vaksin: Masa Depan Antihipertensi” karya Citra Aryanti dari Universitas Sumatera Utara, Bersahabat dengan Hipertensi Melalui Riboflavin karya Nailaa Mabruroh dari Universitas Penyelenggara lomba Scientific Fair, Universitas Diponegoro Semarang, dan “Teknologi Kedokteran Nuklir: Sebuah Terobosan dalam Manajemen Penyakit Kardiovaskular” karya Made Ananda Krisna dari Universitas Indonesia. Judulnya begitu spesifikkan dibanding judul karya esai ilmiahku !
Waktu terasa terhenti sejenak, suasana terasa begitu hening sejenak, pikiranku merasa begitu tak bersemangat, dan aku terus berpikir menerka, bertanya, menjawab dan mengoceh diriku. Aku tak bersemangat selesaikan tugas kuliahku, aku tak bersemangat nonton sepak bola, aku tak bersemangat untuk kembali ke kampus untuk lanjut browsing internet setelah nonton bola selesai.
Aku berpikir dan bertanya pada pikiranku. Aku bergegas membuka file word di laptopku, aku bergegas untuk menulis, aku tak mau belum ada kesempatanku untuk menang dalam partisipasi lomba menurunkan semangat menulisku. Aku akan hiasi kisahku saat belum ada kesempatan untuk menang terhias dalam jari jemari catatanku. Aku tak mau ! Aku bergegas untuk menulis.
Aku akhiri tulisanku dan berharap dengan tulisanku ini dan belum ada kesempatan untuk menang dalam partisipasi lomba membuat aku tambah semangat untuk selalu berpartisipasi dalam berbagai lomba lagi. Tentunya membuatku semangat untuk menulis, terus menulis. Aku yakin aku butuh banyak belajar untuk menghasilkan karya yang luar biasa, karya yang istimewa bukan hanya menjadi pemenang ! Buku bacaanku akan menjadi lampiasan rasa tak semangatku untuk memacu semangatku untuk terus menulis, terus menulis, selalu semangat untuk menulis.

“Jika kegagalan menghampiri Anda bukan berarti Anda harus menyerah, tetapi cari jalan lain, kemudian kerjakan lagi. Sekali lagi, jangan cepat menyerah”

Posting Komentar

0 Komentar