Dalam Sebuah Pencarian - Milad KAMMI

 Novel Dalam Sebuah Pencarian

Milad KAMMI




 

Terbentuklah panitia Milad KAMMI ke 15. Akhi Yusuf sebagai Ketua Panitia dan Akhi Furkan sebagai Sekretaris Panitia dan struktur lainnya. Saat itu aku masih ikut DM II di Manado jadi tidak sempat hadir dalam pembentukkan panitia ini. Milad KAMMI sendiri termasuk program yang dipertanggungjawabkan oleh PD Kehumasan KAMMI Kota Ternate.

            Pertemuan, rapat menjadi hal yang biasa dilakukan. Sesuatu yang sudah menjadi sebuah keharusan dalam penetapan setiap agenda. Rapat pada kedua adalah pertemuan untuk membahas tentang agenda Milad yang saat itu akan dibahas tentang Expo KAMMI sebagai pengenalan KAMMI agar masyarakat lebih tahu tentang KAMMI dan Milad KAMMI, perlombaan dalam milad KAMMI. Ada beberapa agenda yang direncanakan, lomba Fotografi, lomba Gravity, Nasyid, Baca Tulis Quran, Donor Darah, Sunatan Massal, lomba menulis (internal KAMMI), Tabliqh Akbar Untuk Pelajar. Serta pembahasan masing-masing divisi untuk persiapan agenda Milad, diantaranya pembahasan anggaran Milad, publikasi, dan perlengkapan Milad lainnya

            25 Februari, pertemuan Steering Committee, Menuju Milad KAMMI 15 Tahun. Agenda yang akan dibahas waktu adalah settingan agenda, tema umum, lomba-lomba (tema per lomba), solusi lain, dan dewan juri. Saat itu waktu kita menargetkan kegiatan Milad selama 7 hari (23-29 Maret 2013).

            Perencanaan waktunya adalah Pembukaan (23 Maret 2013), Lomba Gravity (24 Maret 2013), Nasyid dan Baca Tulis Al-Qur’an (25 Maret 2013), Donor Darah (26 Maret 2013), Sunatan Massal (27 Maret 2013), 28 Maret (Penilaian Juri), 29 Maret 2013 (Penutupan) serta 24-29 Maret 2013 Stand dibuka, dari Sore hingga Malam (16.00-22.00). Dan ini akhirnya adalah planning A.

            Tema yang diusung dalam Milad KAMMI kali ini adalah “Kiprah 15 Tahun KAMMI; Bersahabat dengan Masyarakat”. Tema ini diusung karena tujuan kita adalah agar KAMMI lebih dikenal masyarakat, lebih bersahabat dengan masyarakat dan ekspansi kita lebih diterima oleh masyarakat.

#

 

            Setelah beberapa kali pertemuan. Dan sedikit belum ada kecerahan dari segi anggaran. Kita akhir menatap planning B, agendanya lebih dikecilkan menjadi selama 4 hari, 25 Maret 2013 Sunatan Massal, 26 Maret 2013 Donor Darah, 27 Maret 2013 Penjurian Lomba Menulis, 28 Maret 2013 Sarasehan KAMMI, 29 Maret 2013 Tabliqh Akbar untuk Pelajar.

            Dalam pertemuan kali ini aku ingat kata Akh Yusuf, ada sebuah hadits yang mengatakan terkadang Allah itu seperti prasangka kita, kalau kita ragu-ragu maka ragu-ragulah yang kita dapat. Kalimat ini agar menegaskan bahwa dalam bekerja kepanitiaan ini kita harus sungguh-sungguh, dan sebaiknya tidak ragu-ragu dalam bekerja. Luruskan niat dan lebih ikhlas, tingkatkan keyakinan. Saat itu aku juga ingat untuk mempertegas agar agenda Milad kita harus tetap dijalankan walaupun disatu sisi anggaran yang kita peroleh masih minim. Ukh Wulan juga mengatakan “Antum atau antumna syahadatain sudah tuntaskan? Sudah selayaknya kita yakini bahwa ketika kita berniat baik Insya Allah, Allah akan memudahkan kita”.

Kerja-kerja panitia, mengecek proposal, membuat surat, mengantar surat, mengecek proposal lagi, rapat dan pertemuan kembali. Hingga aku ingat, ketika sudah agak malam, Wahib akan mengantar akh Yusuf kembali ke rumahnya, ia bertutur kepada Wahib “akh, kalau dari tadi yang kita kerjakan antum ikhlas, pahalanya luar biasa”. Sepulangnya juga akh Yusuf juga mengingatkan Wahib, “akh, ana tahu antum dari pagi belum tilawah, jangan lupa tilawah walaupun hanya satu lembar”. Yusuf juga mengingatkan Wahib untuk tahajud malam itu. Kerja-kerja dalam agenda Milad, Wahib beberapa kali bekerja bersama akh Yusuf, banyak hal yang Wahib peroleh dari akh Yusuf. Sempat Yusuf mengingatkan pada Wahib, “Jangan sampai kerja-kerja dakwah membuat kita lupa hal urgen dari dakwah. Jangan sampai kerja-kerja dakwah membuat sholat kita sering terlambat, tilawah tidak maksimal, dan lainnya”. Saat itu yang Wahib pikirkan juga adalah “ketika aku bisa bekerja maka aku akan bekerja”, kata Wahib. Ini pula yang mungkin dipikirkan akh Yusuf.

            Hingga pada pertemuan, rapat Milad terakhir sebelum agenda Milad KAMMI ke 15 Tahun yang diselenggarakan KAMMI Kota Ternate, rapat evaluasi pada tanggal 25 Maret 2013. Hari itu cukup banyak kader yang hadir melebihi dari rapat-rapat sebelumnya yang mungkin dihadiri kurang lebih 5 hingga 7 kader. Hari itu kader yang datang mungkin kurang lebih 15 kader. Pada pertemuan kali ini cukup sedikit panas, ada terlihat berbagai sedikit perbedaan pendapat. Tapi saat itu bukanlah saat untuk saling mengkritisi, atau saling menghukum atas kerja-kerja panitia, tapi saat itu yang paling dibutuhkan adalah solusi. Akhirnya ditetapkan berbagai penanggungjawab (PJ) diantara PJ meminjam tenda, ke apotik, pasang spanduk, ambil uang, mendata kupon sunatan massal, makanan pendonor darah, ambil meja untuk sunatan massal.

            Pertemuan evaluasi yang cenderung sedikit panas karena ada hal-hal yang mungkin dianggap kurang efektif mampu diselesaikan dengan sama-sama harus kerja untuk sukseskan Milad KAMMI. Malam itu yang besoknya direncanakan dilakukan agenda pertama Milad KAMMI, Sunatan Massal, entah mengapa, mungkin diuji kita lagi, tiba-tiba tim medis yang sebelumnya bersedia sebagai relawan, entah mengapa, meminta bayaran. Beberapa kader bertemu dengan tim medis ini, setelahnya mereka tetap bersedia untuk menjadi sebagai tim medis untuk sunatan massal dengan bayaran setiap pasien Rp 30.000. Padahal saat itu kita juga sedang memikirkan bagaimana memenuhi persedian alat dan obat-obatan untuk sunatan massal yang juga cukup mahal.

#

 

            Akhirnya agenda Milad yang ditetapkan adalah planning B, Sunatan Massal, Donor Darah, Lomba Menulis (Internal KAMMI), Sarasehan KAMMI, dan Tabliqh Akbar. Lomba menulis dengan tema diantaranya, 1. Reflesksi 15 Tahun Gerakan KAMMI, 2. Aku dan KAMMI, 3. KAMMI untuk Indonesia, 4. Fenomena Medan Dakwah KAMMI Kota Ternate. Karena sedikit kesalahan dalam penyuratan dan melihat sisi anggaran. Jadinya agenda Milad berlangsung mulai tanggal 26-29 Maret 2013, selama 4 hari. Saat itu juga setelah sebelumnya mengkonfirmasi ke pihak BKM Al-Munawwar terkait penggunaan tempat, mereka juga menawarkan untuk bersedia bekerjasama dengan mereka dalam agenda Milad ini, dan membantu beberapa hal, penggunaan tempat dan termasuk tambahan finansial.

            26 Maret 2013, setelah berjibaku dengan berbagai persiapan untuk agenda milad KAMMI, akhirnya agenda pertama dalam rangkaian Milad KAMMI diselenggarakan, Sunatan Massal adalah agenda pertamanya. Hari itu berdasarkan kesepakatan kita hadiri jam 08.00. Agenda Pembukaan Milad sekaligus Sunatan Massal direncanakan akan dimulai jam 09.00. Saat datang ke Al-Munawwar, sekitar jam 08.00, tenda sudah dipasang semalam, kursi belum ada, dan ternyata sebagian peserta sunatan sudah ada (padahal acaranya jam 10.00). Keyakinan yang luar biasa dari Ketua Panitia, Akhi Yusuf tidak membuat ia ragu-ragu, atau merasa bahwa kegiatan ini akan tidak tersendak.

            Sekitar kurang lebih setengah 10 mungkin, agenda pembukaan dimulai, kursi sudah ada, dan yang lain sudah dilengkapi, meja dan bantal untuk sunatan sudah disediakan. Pembukaan dimulai, dibuka dengan basmallah, tilawah oleh Akhi Fatih, Laporan Ketua Panitia, seingatku akh Yusuf mengatakan anggaran Milad hanya 1 juta, sedikit sekali. Hanya 1 juta dalam laporan panitianya. Ia juga menyampaikan terkait tujuan dilakukannya milad KAMMI yang lebih kepada agenda-agenda sosial yang sesuai dengan tema Milad yang diusung, Bersahabat dengan Masyarakat.

Selanjutnya sambutan dari Ketua KAMMI Daerah Kota Ternate, akhi Safrudin. Ia lebih memperkenalkan agenda-agenda KAMMI. Ia juga mengatakan dalam Milad ini KAMMI melakukan agenda sosial diantaranya Sunatan Massal dan Donor Darah karena menjadi sebuah kebutuhan dalam masyarakat. Sunatan merupakan awal tanda sebagai seorang lelaki muslim dan donor darah merupakan sebuah bantuan yang mungkin urgen bagi masyarakat dan paling sering dicari oleh masyarakat. Yang uniknya pula dalam sambutannya Akh Saf, sedikit menyarankan agar para orang tua (peserta dari anak-anak yang sunatan) untuk mengajak anak-anak mereka, atau saudara-saudara mereka yang berstatus mahasiswa agar masuk ke KAMMI.

Setelah sambutan dari Ketua KAMMI Daerah Kota Ternate, sambutan berikutnya dari Ketua BKM Al-Munawwar sekaligus membuka acara. Dalam sambutan ini, ada ungkapan yang menggugah hati dari Ketua BKM, beliau mengatakan anak-anak KAMMI ini nekat karena dengan anggaran yang sedikit ini berani melakukan agenda-agenda besar seperti ini kalau mungkin agenda-agenda ini dilakukan oleh instansi lain anggaran yang diperlukan mungkin dianggarkan puluhan juta. Agenda-agenda ini bisa berjalan karena adik-adik KAMMI ini bekerja dengan ikhlas dengan membawa semangat rahmatan lil alamin.

Setelah itu doa oleh akhi Fahmi dan agenda pembukaan ditutup, acara Milad dimulai. Sunatan massal yang berlangsung di Masjid Al-Munawwar pada hari itu berakhir hingga jam 13.00. Banyak tangisan anak-anak. Dan karena mungkin kurang terpublikasi peserta yang hadir hanya sekitar 11 anak. Untuk mengantisipasi kerja-kerja panitia, hari itu kita juga rapat evaluasi agar agenda besok berjalan lebih baik. 27 Maret 2013, agenda berikutnya adalah donor darah. Donor darah dimulai dari jam 13.00 hingga 17.00 yang juga tempat dilaksanakannya adalah di Masjid Al-Munawwar. Kurang lebih yang hadir adalah 31 pendonor.

#

 

28 Maret 2013, agenda kali ini adalah Sarasehan KAMMI, agenda berlangsung agak telat, cukup terdengar bisik-bisik protes sana sini, bahkan agenda ini terlaksana dengan sangat-sangat sederhana dalam Masjid Al-Munawwar lantai II. Setelah dipasang spanduknya, agenda Sarasehan dimulai, sekali lagi terlihat sangat sederhana. Satu kata yang aku ingat, Semangat tanpa pengetahuan adalah kelemahan. Kelemahan yang terlihat dalam kesederhaan ini. Kelemahan semuanya.

Tema yang diusung dalam Sarasehan KAMMI sebagai agenda Milad KAMMI ke 15 saat itu adalah “Menyelami Kembali Filosofi Gerakan KAMMI”. Ini karena melihat fenomena dari gerakan KAMMI Kota Ternate maka tema yang diusung adalah itu. Dengan pemateri dan sub tema diantaranya adalah Polarisasi Gerakan KAMMI yang dibawakan oleh Jarir Djafar, S.Pd (Sekjend KAMMI Wilayah Malut), Mengokohkan Paradigma Gerakan KAMMI oleh Sarni S Walanda, dan Arah Gerakan KAMMI Kota Ternate oleh Safrudin Beng (Ketua Umum KAMMI Daerah Kota Ternate Periode 2012-2014). Dan moderator dalam diskusi ini adalah Akh Wawan (Kebijakan Publik KAMMI Kota Ternate).

Pemaparan pemateri pertama oleh Jarir Djafar, lebih mengenai pada karakter organisasi KAMMI sebagai organisasi pengkaderan (harokatut tajnid) dan organisasi pergerakan (harokatul amal). Beliau juga mengatakan sebuah kalimat yang aku kutip dalam pemaparan pematerinya, “Layaknya seperti sebuah kapal yang di hamparan laut luas. Kita seperti sekoci-sekoci yang mengnahkodai sekocinya sendiri tanpa langsung dinahkodai oleh kapal besar”.

Sarni S Walanda yang memaparkan materi kedua, membuka pemaparan materinya dengan mengatakan setiap zaman memiliki pemimpin dan setiap pemimpin sesuai dengan zamannya. Ia juga sedikit mengutip visi KAMMI dan menjelaskan sedikit mengapa KAMMI dibentuk padahal sebelumnya telah banyak organisasi pergerakan Islam seperti HMI, IMM, PPI, dan PMII.

Paradigma dari gerakan KAMMI sendiri terdiri atas, gerakan dakwah tauhid, gerakan intelektual, gerakan sosial independen, dan gerakan politik ekstraparlementer. Beliau mengatakan kalau tugas kader KAMMI selaku gerakan politik ekstraparlementer sebagai parlemen jalanan.

KAMMI sendiri memiliki dua manhaj, yaitu manhaj Al-Qur’an dan Hadits serta manhaj kaderisasi. Kak Sany juga menambahkan kalau yang menjadi sukses dalam pembinaan adalah siapa yang membina, binaan-binaan, manhaj, dan lingkungan tarbiyah.

Materi ketiga dibawakan oleh Safrudin Beng. Kak Saf mengatakan dalam pemaparan materinya, kita masuk ke KAMMI atau tidak masuk KAMMI, tugas kita tetaplah beribadah kepada Allah SWT. Kak Saf juga menambahkan perbaikan internal, eksekusi dan berlanjut ke benahi eksternal akan tetapi jangan sampai internal kita kacau.

Setelah itu sedikit terjadi diskusi setelah pertanyaan yang dilontarkan oleh Akhi Umar. Dan coba ditanggapi oleh pemateri hingga akhirnya dibatasi oleh moderator. Dan Sarahsehan KAMMI pada hari itu selesai.

29 Maret 2013, agenda puncaknya, hari ini pula sebagai 15 tahun KAMMI. KAMMI yang sudah memasuki usia remaja. Dalam agenda puncaknya diselenggarakannya Exclusive Mentoring (sebagai pengganti kata Tabliqh Akbar) dengan tema “Mari Berbicara Tentang Narkoba”. Dengan pemateri dari BNN Maluku Utara dan Kepala Departemen Agama Kota Ternate.

Lomba menulis sendiri, kader tidak berpartisipasi, mungkin karena kesibukan dengan agenda lain dan publikasinya yang agak terlambat. Akhirnya agenda Milad 15 Tahun KAMMI yang diselenggarakan oleh KAMMI Kota Ternate berjalan dengan lancar walaupun harus diakui ada sedikit kekurangan dan ketidakefektifan tapi ini dijadikan sebagai pelajaran besar bagi agenda-agenda berikutnya. Ini pula mungkin karena adanya berbagai agenda-agenda lain, diantaranya agenda komisariat, Daurah Marhalah I, dan berbagai amanah lain yang dipegang oleh kader.

Akhirnya ada hikmah yang harus kita petik dalam Milad KAMMI ke 15 Tahun ini. Milad juga menjadi penyatuan ide kita. Kita juga menyadari semoga agenda ini adalah bagian dari skenario Allah dimana ketidakefektifan adalah bagian dari ketetapan Allah atas kemudahan yang Allah berikan kepada kita. Kita berpikir hanya 11 anak yang datang dalam sunatan mungkin adalah hal yang memudahkan kita, tidak mengeluarkan anggaran yang banyak diantara anggaran yang memang tidak banyak. Dan rangkaian agenda lainnya, seharusnya memang ada hikmah yang harus kita petik. Kerja-kerja budaya lebih penting daripada kerja politik. “Satu hal yang kita landasi dalam agenda Milad KAMMI ke 15 ini, keikhlasan”, Begitulah kata akh Yusuf.

 

#

Tahun berikutnya adalah Milad KAMMI ke 16. Kita kembali memeriahkannya dengan kegiatan sosial. Kegiatan sosial adalah fitrah manusia. Dan fitrah manusia adalah sebagai makhluk sosial. Kegiatan sosial memang identik dengan KAMMI. Sebagaimana salah satu Paradigma Gerakan KAMMI, KAMMI adalah Gerakan Sosial Independen. Dengan penjelasan bahwa Gerakan Sosial Independen merupakan gerakan kultural yang berdasarkan kesadaran dan kesukarelaan yang berakar pada nurani kerakyatan.

            Riak-riak Milad KAMMI yang dilakukan oleh KAMMI se-Indonesia kelihatan dominan dengan kegiatan sosial. Termasuk Pengurus Pusat KAMMI memilih cara berbeda tahun ini. Bersama Lembaga Semi Otonom KAMMI Reaksi Cepat (KRC), wilayah korban erupsi Kelud dijadikan lokasi Puncak Milad 16 Tahun KAMMI. Sebagaimana diketahui, beberapa bulan terakhir bencana alam banyak terjadi di Indonesia. Erupsi Gunung Kelud adalah salah satu yang banyak menyebabkan korban. Oleh karena itu, terhitung tiga minggu usai dicabutnya status tanggap darurat, KRC tetap melakukan kegiatan sebagai kelanjutan dari beberapa aksi sosial di sana yang digelar sebelumnya. Aksi lanjutan ini disebut “Siaga Recovery”. Ada tiga lokasi bencana yang disambangi KRC, dua di antaranya ialah di Dusun Kutut dan Dusun Kedawun Ds. Ngantang, Kec. Ngantang, Kab. Malang.

“Melalui kegiatan Siaga Recovery ini KAMMI memfasilitasi pemberian bantuan tersebut berupa backup sekolah darurat, paket pakaian seragam sekolah, sepatu, dan alat tulis. Ini kami yakini sebagai salah satu bentuk kontribusi sosial gerakan KAMMI terhadap kebutuhan masyarakat Kelud dan Sinabung. Dialog langsung dengan warga juga tak lupa kami lakukan. Ya, KAMMI sengaja memasukkannya sebagai salah satu agenda Milad,” kata Ketua Umum PP KAMMI Andriyana yang turut hadir di Malang.

Selain itu, lanjut Andriyana, pelatihan skill produktif juga telah diadakan. Pun dengan pemulihan mental pasca bencana di lokasi pengungsian dan desa yang sempat terisolir sudah digelar KAMMI. Selain Kelud, lokasi erupsi Sinabung dan bencana Manado juga turut menjadi sasaran. “Alhamdulillah, KRC sendiri sampai saat ini di tiga titik lokasi bencana sedang melakukan kegiatan pasca-bencana. Tiga wilayah itu ialah Manado, erupsi Sinabung, dan  Kelud,” ungkap Liyuda Saputra selaku Direktur KRC.

Kemeriahan Milad KAMMI ke 16 juga diperingati oleh KAMMI Kota Ternate dengan kembali menggelar sunatan massal. Dengan berbagai keterbatasan dalam hampir beberapa hal, KAMMI Kota Ternate tetap berusaha menggelar agenda ini dengan menggandeng kerjasama dengan BKM Al-Munawwar.

Kegiatan sunatan massal ini berlangsung pada hari Minggu, 30 Maret 2014 di Masjid Raya Al-Munawwar sekitar pukul 09.30 WIT. Agenda ini dimulai dengan agenda pembukaan. Dengan sambutan dari Ketua Umum KAMMI Daerah Kota Ternate, Safrudin Beng, S.Pd. Dalam sambutannya ini, Ketua Umum KAMMI Daerah Kota Ternate menguraikan sedikit sejarah KAMMI pada kelahirannya di tahun 1998 sebagai pelaku sejarah reformasi. KAMMI lahir didasari sebuah keprihatinan yang mendalam terhadap krisis nasional tahun 1998 yang melanda Indonesia. Krisis kepercayaan terutama pada sektor kepemimpinan. KAMMI dilahirkan Malang, Ketum KAMMI Kota Ternate ini memperkenalkan KAMMI kepada bapak-ibu, orang tua peserta sunatan.

Ia juga mengatakan kegiatan sosial seperti sunatan massal merupakan kegiatan yang mungkin rutin dilakukan oleh KAMMI Kota Ternate. Sunatan merupakan awal tanda sebagai seorang lelaki muslim dan menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat muslim, tandas Safrudin.

Ketum KAMMI Kota Ternate ini juga mengajak para orang tua peserta sunatan massal untuk mengajak keluarganya yang masih muda atau anak-anaknya kelak agar masuk KAMMI. Ia juga mengatakan motto KAMMI sebagai “Aksi Kuat, Ibadah Taat, dan Prestasi Hebat”. Ia juga menambahkan kader-kader senior KAMMI juga sudah banyak yang terlibat dalam parlemen.

Sambutan berikut dari Ketua BKM Al-Munawwar (Bapak Muchsin H Abubakar, SH, MH) sekaligus membuka acara sunatan massal ini. Dalam sambutannya beliau menyambut kelahiran KAMMI ke 16. Dimana KAMMI menyentuh lapisan masyarakat dibawah. Kegiatan KAMMI bukan tiba akal tiba saat tapi terorganisir secara baik, tandas beliau.

KAMMI selalu pro aktif terhadap kerja-kerja di Masjid Al-Munawwar, lanjut beliau. Bila ingin anak-anak ibu sekalian menjadi teladan dalam ibadah maka KAMMI boleh menjadi teladan, ungkap beliau.

BKM Al-Munawwar selalu mendukung agenda-agenda KAMMI, tandas beliau. BKM menjadi masjid terbaik di Indonesia, lanjut beliau. Semoga KAMMI tetap istiqomah, tutur beliau.

Dalam momentum refleksi hari kelahiran KAMMI yang ke 16 ini, KAMMI Kota Ternate bekerjasama dengan BKM Al-Munawwar melakukan agenda sunatan massal sebagai bentuk gerakan sosial kita bersama.

            Hal ini pula KAMMI menempatkan kegiatan sosial sebagai “laboratorium sosial” yang mewadahi para kadernya untuk merasakan dan berinteraksi lebih dekat kepada masalah-masalah masyarakat sehingga kepekaan sosial dapat terhujam dihati yang nantinya akan selalu merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat dalam hidupnya.

            Agenda sunatan massal ini juga telah dilakukan oleh KAMMI Kota Ternate sebelum-sebelumnya dan menjadi kegiatan yang kedua kalinya dilakukan oleh KAMMI Kota Ternate dalam agenda-agenda Miladnya dalam periode ini (2012-2014).

Akan hal ini KAMMI Kota Ternate berusaha mengusung sebagai organisasi yang bisa dan terbukti melakukan perubahan sosial di tengah masyarakat.  Ini adalah fenomena yang coba diusung dan terus digalakkan sama-sama sebagai kader KAMMI serta memformulasi untuk memecahkan berbagai masalah kemasyarakatan serta memberikan kontribusi bagi masyarakat dalam memainkan peran sosial kita di tengah-tengah masyarakat.

            KAMMI menyadari masyarakat lebih simpatik terhadap kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, gerakan akar rumput dan kegiatan kemanusiaan lainnya yang lebih konkrit. Mengeksplorasi sedikit dari Paradigma Gerakan KAMMI yakni Gerakan Sosial Independen.  Jelas bahwa arahan KAMMI kedepan adalah mewujudkan masyarakat Islami salah satunya melalui gerakan sosial yang akan dimainkan oleh seluruh elemen KAMMI dari hulu sampai hilir.

Di satu sisi KAMMI menyadari bahwa kegiatan-kegiatan sosial yang kita lakukan belumlah mampu menyelesaikan masalah-masalah masyarakat namun kita harus yakin dengan melakukan kerjasama dengan semua elemen yang peduli maka kegiatan sosial kemasyarakatan dapat memberikan sedikit manfaat sehingga kesejahteraan pada umumnya dapat dirasakan masyarakat.

Dalam kegiatan ini target peserta sunatan kita kurang lebih 30 anak. Akan tetapi yang hadiri sebagai peserta sunatan dalam sunatan massal ini sekitar 17 anak. Kegiatan-kegiatan sosial ini, yang harus dipahami KAMMI Kota Ternate bahwa “Berorganisasi tidak hanya terkait dengan fitrah sosial kita, tapi terutama terkait kebutuhan kita untuk menjadi lebih efisien, efektif dan produktif. Kita menyadari dengan kesadaran bahwa keterbatasan-keterbatasan yang ada pada setiap individu sesungguhnya dapat dihilangkan dengan mengisi keterbatasan kita itu dengan kekuatan-kekuatan yang ada pada individu-individu yang lain. Jadi, kebutuhan setiap individu perlu berorganisasi bukan saja lahir dari kebutuhan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi dan produktivitasnya tapi juga lahir dari kebutuhan untuk bekerja dan beramal pada level yang setara dengan tantangan zamannya”. Bekerja dan beramal dalam organisasi mahasiswa adalah melalui kepekaan sosial, gerakan sosial karena “Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lain”. Akhir kata semoga semua yang kita lakukan adalah bagian dari amalan-amalan kolektif kita nanti.

 

#

 

            Pandangan merupakan sebuah hal yang terbangun karena presepsi terhadap organisasi di khalayak. Pandangan adalah presepsi yang paling menonjol. Pandangan bisa saja terjebak pada citra, bahkan pujian yang menjebak. Tapi disatu sisi pandangan bisa menjadi tantangan untuk pembuktian. Karena KAMMI meyakini bahwa “Utamakan kerja nyata daripada propaganda atau publikasi”. Semoga kata-kata Hasan Al-Banna ini menjadi ruh untuk citra KAMMI.

            Pencitraan diperlukan sebuah organisasi dalam rangka menegaskan eksistensi di hadapan publik. Sebuah peneguhan bahwa sebuah organisasi tersebut solid, roda organisasi sehat, dan punya kontribusi riil.

            Citra organisasi tidak bisa direkasaya. Citra positif akan terbentuk jika performa organisasi benar-benar seperti apa yang dicitrakan oleh organisasi tersebut. Citra akan terbentuk dengan sendirinya dari upaya yang kita tempuh sehingga merupakan salah satu kunci penting untuk mendapat citra yang positif. Citra dimaksudkan agar sejauh mana gerakannya dikenal dan dakwahnya diterima oleh masyarakat.

Tanggapan Ketua BKM Al-Munawwar terhadap KAMMI Kota Ternate.  “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, segala puji hanya milik Allah, dimana hari ini adalah suatu rangkaian hari yang besar, dimana adik-adik kita dari KAMMI melaksanakan ulang tahun yang ke 16. Momentum ulang tahun seperti ini dengan aksi-aksi yang notabene-nya bisa berdampak langsung kepada masyarakat, ya saya memberikan apresiasi. Saya atas nama Ketua Masjid Al-Munawwar sangat bangga mempunyai adik-adik seperti ini, yang mana atas segala keterbatasan waktu, keterbatasan segala sesuatu. Mereka tidak menyurut agenda mereka untuk bisa berbagi, bisa turut merasakan, dan bisa turut menyiarkan dinul Islam khususnya di Kota tercinta ini. Saya berpandangan bahwa apa yang dilakukan adik-adik dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, yang memegang label organisasi yang notabene-nya punya embel-embel Islam, ini seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi organisasi-organisasi yang menyandang predikat Islamnya. Apa sebab saya katakan demikian, banyak organisasi-organisasi yang berdasarkan Islam tapi substansi dan perjuangannya itu belum sepenuhnya bisa menyentuh sendi-sendi keIslaman yang hakiki. Sementara adik-adik kita dari KAMMI ini, sudah kurang lebih bergandengan tangan dengan saya kurang lebih sekitar tiga tahun. Mereka telah banyak memberikan suatu edukasi kepada masyarakat, telah banyak memberikan suatu sumbangsih tenaga maupun pikiran. Ketika saya melaksanakan kegiatan-kegiatan selama di Masjid Al-Munawwar khususnya dalam bidang pengembangan dinul Islam di negeri ini, yang pertama saya lihat adik-adik KAMMI itu mendukung dengan secara tulus, yang kedua adik-adik KAMMI itu tidak pernah pamrih.

Dan setiap kegiatan yang dilaksanakan disini setiap tahun yang kurang lebih 42 kegiatan, itu selalu saya kaitkan, saya libatkan KAMMI karena saya sudah percaya kapasitas dan kapabilitasnya. Saya bisa melihat kondisi ini sebenarnya bisa ditularkan ke organisasi-organisasi  yang lain tetapi sampai dengan saat ini belum banyak punya pengaruh yang signifikan mesti sudah ada arah menuju yang ke sana. Namun saya minta kepada khususnya adik-adik KAMMI supaya bagaimana menularkan virus kebaikan ini tidak saja kepada keluarga besar KAMMI maupun senioritasnya tetapi bagaimana menularkan virus kebaikan ini kepada khususnya adik-adik kita yang notabene-nya berkecimpung di organisasi yang Islami untuk mari bergandengan tangan sama-sama memperjuangkan nilai karena disini bukan memperjuangkan visi, bukan memperjuangkan ideologi, tapi disini mempunyai nilai yang hakiki yang diperjuangkan. Disana saya melihat KAMMI sudah bisa membaca itu, bagaimana mengelaborasi sesuai visi Masjid Al-Munawwar yaitu mengemban ibadah ritual dan ibadah sosial yang turunannya berasal dari hablum minallah dan hablum minannas. Apa sebab saya katakan jika kita melaksanakan ibadah ritual itu semata-mata kita hanya dengan Allah, kita belum dikategorikan bisa berbuat banyak untuk umat, dan kita belum bisa memberikan contoh dan teladan pun buat umat karena kita hanya secara pribadi mau mencari pahala, mencari keridhoan Allah tanpa melibatkan orang yang banyak, tanpa dirasakan oleh orang sekitarnya, tanpa dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan. Indahnya perpaduan dari misi Al-Munawwar yaitu sebagai Masjid Raya yang berlandaskan ibadah ritual dan ibadah sosial. Dan didalamnya ada adik-adik kita dari KAMMI yang selalu dan selalu kita gandeng untuk memperjuangkan dinul Islam ini, sesuai tema tadi yaitu bagaimana mengIslamkan orang Islam, itu yang menurut kami yang  sangat luar biasa.

Tetapi dengan yang niat tulus dari adik-adik KAMMI yang selama ini telah mereka tunjukkan dedikasinya terhadap umat, saya pikir jangan cuman karena momen-momen seperti ini tetapi harus diperluas lagi bahkan kita tidak menutupi kemungkinan kita harus turun ke lapangan, kita harus turun ke desa, dalam artian kita harus turun tangan.  Dan tanggung jawab ini akan saya serahkan kepada siapa yang membantu saya yaitu kepada adik-adik KAMMI yaitu kita turun tangan. Turun tangan yang dimaksud dengan statement ini atau jargon ini adalah bagaimana ketika kita melihat segala sesuatu yang membutuhkan tenaga dan pikiran serta membutuhkan keterpaduan dari organisasi untuk membantu atau menjangkau lapisan grass root. Ini saya sangat titipkan kepada pundak-pundak adik-adik saya yang saya banggakan selama ini karena kurang lebih sekitar tiga tahun saya berjalan dengan adik-adik KAMMI, saya tidak pernah merasa kecewa dan saya malah merasa bangga, apa sebab karena mereka telah mengerti betul apa yang masjid ini mau dibawa kemana, dan umat ini harus dibawa kemana sehingga metode rahmatan lil alamin ini betul-betul tercantum meskipun masih sedikit. Kita belum bisa berbuat terlalu banyak karena kondisi kita yang sama-sama kita ketahui masih membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Namun, dengan tekad yang bulat dan niat yang suci, saya yakin suatu saat orang akan berkata bahwa kita harus berbesar hati karena kita masih punya adik-adik, anak-anak yang punya hati nurani, yang punya naluri keummatan yang sangat mulia untuk bisa melakukan hal-hal meskipun masih kecil tetapi dampak yang signifikan, mempunyai dampak psikologis khususnya kepada umat yang membutuhkannya. Ini yang mungkin saya titik beratkan sehingga apapun kegiatan yang dilaksanakan di Al-Munawwar, saya tidak lupa tetap menggandeng kepada adik-adik KAMMI karena ini merupakan suatu bukti nyata. Dan dimana Masjid Al-Munawwar sebagai salah satu masjid terbaik di Indonesia. Semoga Allah meridhoi kerja-kerja kita”.

#

 

Enam Belas Tahun KAMMI

 

Kelahiranmu di usia dini

Kau telah berjalan bahkan berlari

Ini tidak mungkin berbeda dengan yang lain

Yang lain proses kelahirannya dengan normal

 

Enam belas tahun sudah engkau

Masa remaja, transisi pemikiran

Tapi kau masih diminta minum susu

Masih diperbaiki kerak kemejanya

 

Enam belas tahun sudah engkau

Sudah waktunya mencari jawaban

Menantang ketidakmungkinan

Seperti kelahiranmu

 

Enam belas tahun sudah engkau

Sel pertama tumbuh

Sel kekinian berjalan

Yang terbaik yang taklukan zamannya

 

Enam belas tahun sudah engkau

Semua begitu berbeda

Kecuali dalam dakwah

Misi sipil keummatan, masyarakat madani

 

Enam belas tahun sudah engkau

Kau remaja, diisi oleh yang muda

Masa remajamu, kau mengayomi Indonesia

Indonesia menanti gagasan ‘nakal’mu

Posting Komentar

0 Komentar