Dalam Sebuah Pencarian - Muktamar VIII KAMMI, Muktamar Cinta
M. Sadli Umasangaji
Muktamar
VIII KAMMI, Muktamar Cinta
Muktamar adalah permusyawaratan tertinggi KAMMI,
memegang kekuasaan tertinggi KAMMI. Muktamar merupakan momentum refleksi sekaligus evaluasi
perjalanan periodik organisasi KAMMI
selama dua tahun. Peserta muktamar terdiri dari Pengurus Pusat,
Pengurus Daerah, Pengurus Wilayah KAMMI, Badan-badan Khusus serta LSO di
tingkat pusat, MPP KAMMI, dan Undangan Pengurus pusat. Muktamar VIII KAMMI kali
ini mengusung tema “Menyongsong Kebangkitan Peran Indonesia di Kancah Dunia
Melalui Gerakan Intelektual Profetik dan Semangat Keber-Islam-an”.
Tertanggal
29 Mei 2013, kami, Pengurus Daerah, serta Pengurus Wilayah KAMMI Maluku Utara
berangkat dari Bandara Babullah Ternate menuju Bandara Soekarno-Hatta. Sekitar
jam 11 siang, Wahib, akhi Yusuf, akhi
Safrudin, Akhi Wawan, Ukhti Nita, kita dari
Pengurus Daerah KAMMI Kota Ternate, akhi Safrudin dari Pengurus Daerah KAMMI
Kepulauan Sula, Kak Fauzan, Kak Alvis, Kak Djarir, Kak Hamka,
dari Pengurus Wilayah KAMMI Maluku Utara.
Setelah
perjalanan kurang lebih 4 jam, tiba juga kita di Bandara Soekarno-Hatta. Setiba
di Bandara, sebagian kader, entah mau jalan ke mana tapi belum ke tempat
panitia Muktamar, mengingat Muktamar masih tanggal 30 Mei 2013 baru
berlangsung. Tinggal, aku, akhi Yusuf, akhi Wawan, akhi
Safrudin, Kak Fauzan, ukhti Nita yang ke
tempat panitia. Naik Bus kemudian naik angkot hingga ke Tangerang Selatan.
Makan waktu kurang lebih 4 jam pula. Tiba di UIN Syarif Hidayatullah, ukhti Nita bersama
panitia akhwat. Dan kita, para ikhwan, naik kembali angkot ke tempat panitia. Ke sekretariat
KAMMI Daerah Tangsel, tempat panitia, tempat malam itu kita menginap.
Setiba
di Sekretariat KAMMI Tangsel, sudah ada beberapa kader KAMMI dari daerah lain,
PD KAMMI Tasikmalaya, PD KAMMI Kalbar. Semalam menginap, esoknya kembali datang
beberapa kader KAMMI lagi dari daerah lain, PW KAMMI Jabar, PD KAMMI Kepri, PD
KAMMI Kalsel, dan beberapa PD dari KAMMI Sumatera.
Setelah
menunggu dan tiba juga di Universitas Terbuka, tempat menginap selama Muktamar
adalah Wisma UT Pusat. Setiba di sana, Wahib tetap sekamar dengan akhi Yusuf dan akhi Safrudin.
Pembukaan
Muktamar. Muktamar dibuka dengan berbagai agenda dan diisi dengan berbagai
hiburan, ada musik dari anak Punk Jalanan, ada sulap, dan bagi sebagian kader
pembukaan Muktamar terlalu banyak diisi hiburan. Malam itu dalam orasinya, Ustad
Muhammad Ilyas, Lc (Ketua Umum KAMMI Periode 2011-2013) mengatakan Muktamar
KAMMI adalah Muktamar Cinta. Kata-kata yang mencoba membingkai Muktamar dengan
ukhuwah.
01-04
Mei 2013, agenda mulai diisi dengan orasi kebangsangan dari berbagai tokoh
nasional, dan agenda-agenda persidangan dalam Muktamar.
01
Mei 2013, turut mengisi dalam orasi kebangsaan, yang pertama adalah Bapak
Oesman Sapta, Ketua Umum HKTI. “Perubahan tidak hanya dilakukan oleh partai
politik, namun mahasiswa yang dapat diandalkan sebagai pejuang seperti halnya
di tahun 1928 hingga 1945, sebagai garda terdepan seperti 1960-an dan pengawal
reformasi layaknya di 1998. Perankan diri semaksimal dengan jalur. Kendalikan
strategi struktur, skill, spirit, dan split target. KAMMI! Bangkit!”, sedikit
untaian dari orasi Oesman Sapta.
Orasi
Kebangsangan Kedua adalah Bapak Irman Gusman, SE, MBA, Ketua DPD RI. KAMMI
cukup familiar di tahun 1998-an. KAMMI menjadi pelopor reformasi. Agenda
reformasi, tuntutannya; Supremasi Hukum, Pemberantas KKN, Mengadili Soeharto
dan kroninya, Amandemen Konstitusi, Hapus Dwi Abdi, Otonomi Daerah, Kebersamaan
di depan Hukum. Inilah tujuan Muktamar untuk meluruskan cita-cita reformasi.
Mungkin
sudah saatnya KAMMI bangkit, mungkin KAMMI terlalu banyak baca buku. Ukuran
nilai demokrasi; pemilu, pluralitas, fungsi pemerintah (birokrasi), penggunaan
sipil, partisipasi masyarakat, budaya politik. Dan Indonesia masih cacat
demokrasi, nilainya masih di bawah Thailand, cetus Irman Gusman dalam orasinya
ini.
Nilai-nilai
Islam dimasukan kebijakan negara-negara Islam. Bagaimana nilai-nilai Islam itu
hidup dalam negara-negara Islam, negara pemeluk Islam, negara non-Islam. Negara
Indonesia peringkat 140 untuk penerapan nilai-nilai Islam. “Sesungguhnya aku
lebih melihat di negara-negara non Islam dibandingkan negaraku” (Muhammad
Abdu).
Indonesia
nilai demokrasi masih miris tapi untuk ekonomi tidak buruk, masih masuk
peringkat 6 hingga 20. Dan hanya 4 negara ASEAN yang masuk. Ciri-ciri ekonomi
terjajah (menurut Bung Karno); Negara Impor, Negara menjadi Produksi Untuk
Perdagangan Pasar , Negara menjadi dikuasai Negeri Kapital.
Bagaimana tugas KAMMI, mengkriteria kepemimpinan
KAMMI; melihat track record (tepat dan pas, bukan instan), dan visioner.
Kekayaan Bangsa, ada 4 hal. Pertama; Pengetahuan, Teknologi, Skill; Kedua;
Mimpi. Ketiga; Spirit. Keempat; Percaya diri dan Doa.
Masa depan Bangsa ini tergantung pada pemuda,
reformasi banyak memberikan perubahan dan pembenahan. Dan pemuda membutuhkan
ruangan untuk mencapai posisi puncak perubahan tersebut. Kini demokrasi
Indonesia masih harus diperbaiki dan inilah tugas dari kita. Kesalehan individu
harus mengembangkan pada kesalehan sosial. Tidak ada negara yang terbelakang
tapi yang ada adalah yang salah urus. Sehingga kita butuh orang yang bisa
mengurusnya. Latar belakang seperti itulah yang menunggu kuatnya pijakan
pimpinan 2014. Indonesia membutuhkan mereka para pemimpin yang berintegritas,
visionaris, aspiratif, dan problem solver.
Begitulah Orasi Kebangsaan Bapak Irman Gusman, SE, MBA.
02 Mei 2013, Orasi Kebangsaan Ketiga datang dari Bapak
Harry Tanoe. Siapa yang tidak kenal beliau. Harry Tanoe adalah penguasa media
Indonesia. Pemilik MNC Group, MNC TV. Dalam orasinya Harry Tanoe berbagi kisah
hidupnya, kisahnya sebagai Entrepreneur.
Indonesia membutuhkan entrepreneur. Penggerak ekonomi
itu manusia. Untuk menjadi negara yang besar membutuhkan manusia yang handal.
Harry Tanoe mengatakan pengusaha sukses itu; fokus pada kualitas, lakukanlah
apa yang kita kerjakan itu dengan cepat, dan harus rendah hati. Harry Tanoe
juga mengungkapkan musuh terbesar setiap orang adalah dirinya sendiri. Dalam
menjadi entrepreneur, mengalir saja tapi tetap fokus pada kualitas, intropeksi
diri, dan sabar.
Indonesia berhak jaya, salah satu cara menggapai
kejayaan adalah dengan langkap entrepreneur. Entrepreneur sukses itu fokus pada
kualitas, lakukan dengan cepat, rendah hati dan bersabar. Orasi Kebangsaan
Harry Tanoe.
Orasi kebangsaan berikut adalah Ketua PP KAMMI Periode
2000-2001, Andi Rahmat. Orasi kebangsaan yang cukup ditunggu-tunggu, dinanti
oleh semua kader KAMMI. Dalam orasinya, Andi Rahmat mengatakan “Tantangan kita
berbeda maka cara mengekspresinya juga berbeda”. Tantangan sekarang multifase.
Menjaga karakter dan cita-cita kita. Tetap menjaga otentitas kita sebagai kader
dakwah. Sebagai aktivis dan sebagai mujahid, kita bergabung itu karena punya
ide.
“Tidak ada yang namanya kehidupan duniawi dan akhirat
karena sesungguhnya setiap kehidupan dunia akan dipertanggungjawabkan di
Akhirat”, cetus Andi Rahmat.
Karena kita yakin dengan risalah dan ide kita. Karena
keyakinan kita adalah Allah dan tidak boleh kita lupakan itu. Kita akan
bertarung dalam jangka panjang maka kita perlu mental yang panjang. Dan
membutuhkan ilmu dan sabar.
“Kita ciptakan KAMMI bukan hanya untuk menghancurkan
Amerika dan meruntuhkan SBY tapi untuk tujuan peradaban. Esensinya KAMMI adalah
kezaliman adalah musuh abadi KAMMI”.
Risalah, iman. “Antum itu tinggal di dunia dan bergaul
dengan dunia dan memberi warna pada dunia. Itulah antum, KAMMI”.
Tawakal. Keyakinan bahwa segala sesuatu telah tertulis
dalam lauf mahfudz. Ikhtiar. Pangkal dari ini semua adalah Allah, ujung dari
ini semua juga adalah Allah. Umar bin Khatab berkata, “Aku menolak takdir
dengan takdir yang lain”.
Mihwar dauli, mihwar KAMMI. Rasulullah SAW ketika
mengatakan eksistensi dakwah maka Rasulullah telah siap untuk konflik dengan
siapa saja. Khulafaur Rasyidin, semuanya syahid dalam keadaan dizalimi. Makin
besar tantangannya, makin besar spiritual.. Kita tahu resikonya karena kita
hidup dalam resiko ini. Daulah rijal, kisah Sultan Al-Fatih.
Indepensi KAMMI, Andi Rahmat juga berbagi cerita
tentang independensi KAMMI yang menurutnya independensi KAMMI itu dibela tiga hari
tiga malam. Maka KAMMI memang independen. Oleh karenanya indepensinya perlu
dijaga.
Kader KAMMI itu kaderisasi terbaik dalam misholah
dakwah, pikirannya syamil,
peradaban dan cita-cita. Struktur dan pengurus itulah yang perlu diluruskan,
itulah lawan KAMMI.
“Untuk menjadi kader militan, setidaknya memiliki
kekuatan yang mendalam atas ide yang mendalam; pertama ilmu, kedua sabar dalam
jangka yang panjang. Tendensi dan tujuan kita adalah peradaban. Kita tidak
dididik untuk mengalahkan Amerika ataupun menjadi musuh SBY. Kita dikader untuk
membangun peradaban, dan selama proses itulah kita menemui beragam hambatan dan
tantangan”. Rangkaian Orasi Kebangsangan Andi Rahmat.
DR. Salim Segaf Al-Jufri, MA, Menteri Sosial Republik
Indonesia, adalah Orasi Kebangsaan Kelima. Dalam orasinya DR. Salim Segaf
Al-Jufri, MA mengatakan kurang lebih 700 tahun, Islam berada di Jazirah Arab.
Kurang lebih 600 tahun, kepemimpinan Khilafah Islamiyah. Sejauh ini adakah
kepemimpinan Islam di dunia?
Menyongsong kebangkitan peran Indonesia di kancah
dunia bukan suatu mimpi. Karena Indonesia memiliki peluang luar biasa dari sisi
penduduk Islam dengan kapasitas terbesar di dunia. Prediksi Jim O yang
mengemukakan bahwa Indonesia bersama dengan Mexico, Korea Selatan, dan Turki
bisa memperoleh kejayaan ekonominya, posisi rakyat Indonesia yang besar
philantropy-nya bukan sebatas pemberian bantuan, sumber daya manusia yang baik
dan fasilitas alam kita yang luar biasa. Bukan tidak mungkin, membumbuinya
dengan semangat kesetiakwanan sosial akan memberikan dorongan perbaikan yang
lebih luar biasa.
Yang luar biasa itu kalaupun orang itu mampu
memberikan ide dan kolaborasi. Intelektual, mengikuti sunnah Nabi. Surga itu
tempat kita. Sholat, Zakat, itu wajib bagi kita. Cetus DR. Salim Segaf
Al-Jufri, MA.
DR. Salim Segaf Al-Jufri, MA menyampaikan perlunya membangkitkan peran Indonesia
dalam kancah internasional melalui upaya mengembangkan Sumber Daya Manusia
(SDM) agar lahir para pelopor perubahan yang mampu membawa bangsa Indonesia ke
arah kemajuan dan diperhitungkan pada kancah internasional; upaya kaderisasi
pemimpin masa depan berkelas dunia; upaya mengoptimalkan peran Indonesia untuk
turut serta secara aktif menciptakan perdamaian dunia dan keadilan sosial;
upaya mencegah berkembangnya pola/gaya hidup konsumerisme,
hedonistik-kapitalistik, eksklusivisme dan primordialisme; mengembangkan
kesadaran kolektif internal maupun eksternal; mengembangkan IPTEK sebagai modal
dasar memasuki persaingan global.
Sebagai
organisasi kepemudaan khususnya mahasiswa, KAMMI memiliki peran penting dalam
mengembangkan, mentradisikan dan mempraktikan nilai-nilai ajaran islam pluralis
melalui program aksi yang mengarah pada kaderisasi pemimpin masa depan yang
berkarakter, inovatif dan kompetitif.
Melemahnya
wawasan kebangsaan merupakan ancaman. Di tangan para pemudalah dapat
ditumbuhkan kembali nilai wawasan kebangsaan agar Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) tetap utuh dan terjaga,” kata DR. Salim Segaf Al-Jufri, MA. Menurut DR. Salim Segaf Al-Jufri, MA yang juga Menteri Sosial, untuk memperkuat wawasan kebangsaan
bisa dilakukan melalui dua cara. Pertama, dengan memperkuat kohesi sosial
bangsa Indonesia yakni melalui upaya menyatukan cita-cita dan tujuan hidup
dengan mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan
golongan. “Berbagai kesamaan itulah menjadi dasar, bangsa Indonesia bisa tetap
eksis dan mampu menjawab setiap tantangan zaman”,
ungkapnya.
Kedua,
memperkuat adesi sosial. Yakni melalui upaya merekatkan keberagaman
karakteristik bangsa dengan sistem demokrasi yang kondusif bagi kemajuan bangsa
serta pemerintahan yang berwibawa, bersih dan amanah, serta memperkuat rasa
bangga bangsa Indonesia. “Para pemuda memiliki tugas memperkuat kohesi dan
adhesi sosial. Saya percaya KAMMI bisa melakukan itu dengan baik, untuk
kejayaan dan kemajuan bangsa, sekaligus menjadi pencerah di tengah masyarakat”
tegas DR. Salim Segaf Al-Jufri, MA.Demikian segelintir Orasi Kebangasaan ini.
03 Mei 2013, Orasi Kebangsaan Keenam dari Ketua Umum
PP KAMMI Pertama, Fahri Hamzah, SE. Dalam orasi ini Fahri Hamzah menguraikan
tentang Leadership Transformatif. Mentransformasi kepemimpinan secara sistemik.
Tuntutan reformasi → Ketidakpastian → Penyesuaian sistemik → UU tentang KPK →
Regulasi Intitusi Budaya → Amandemen 4X →Konstitusi Baru → Negara Baru →
Penyimpangan. Sadap → Tangkap → No Lawyer → Bohong → Hak Saksi → Rot → Media →
Blackmail → Vonis Menang.
“Pejuang perlu berkaca pada hatinya, apakah ia
berjuang karena dendam ataukah benar-benar atas dasar keikhlasan.” ujar Fahri.
Ia juga menjelaskan, perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan untuk melawan
tirani karena merupakan sebuah bentuk kezaliman. Fahri menekankan pentingnya
meluruskan niat dalam sebuah perjuangan. Menurutnya, yang menjadi musuh adalah
kezaliman, bukan dendam terhadap individu. Fahri Hamzah juga mencontohkan kisah
Ali bin Abi Thalib saat hendak membunuh musuh dalam peperangan. Ketika Ali
diludahi sang musuh, ia mengurungkan niatnya untuk mengayunkan pedang pada
musuh yang sudah tak berdaya. Alasannya, Ali tidak mau membunuh atas dasar
dendam.
04 Mei 2013, Orasi Kebangsaan dari Chairul Tanjung.
Chairul Tanjung berbagi cerita terkait hidupnya, kesuksesannya, kisah dalam
bukunya Chairul Tanjung Si Anak Singkong. Chairul Tanjung mengatakan sukses itu
hak semua orang, tidak berarti kita itu bukan anak siapa-siapa lantas kita
tidak sukses. Kalau anda ingin sukses anda harus punya harga diri.
“Saya masuk Kedokteran Gigi UI hanya untuk masuk
kuliah bukan untuk jadi dokter”, cetus Chairul Tanjung dalam Orasi Kebangsaan
ini. Saya harus masuk Universitas Negeri apapun fakultasnya. Saya harus kuliah
di UI atau ITB terus jadi Deperma, timpal Chairul Tanjung lagi. Pemicu keadaan
itu bisa kita ciptakan ataupun keadaan yang menciptakan, kata Chairul Tanjung.
2030, kita harus membeli masa depan dengan harga
sekarang, ide Chairul Tanjung.
Tapi anda tidak akan istimewa karena istimewa
membutuhkan fokus. Jadi apapun anda itu tetap mulia. Fashion adalah totalitas
terhadap apa yang dia pilih. Jadi apapun anda itu tetap tapi jangan
setengah-setengah, jangan tanggung-tanggung, kata Chairul Tanjung.
“Jadi apapun kita, jadilah yang terbaik. Saya ini
prajurit Allah, jadi apapun saya itu skenario-Nya”, Chairul Tanjung kembali
berbagi.
Selain tokoh-tokoh diatas turut hadir pula, Ahmad
Heriawan, Lc, Gubenur Jawa Barat. Dalam orasi kebangsaannya, Ahmad Heriawan
mengatakan “persepsi tidak bisa diperbaiki. Pendidikanlah yang memperbaiki
persepsi”. Ahmad Heriawan juga mengungkapkan, “Dibalik kelahiran KAMMI ada Aher
juga walaupun Ketua Umumnya adalah Fahri Hamzah waktu itu. Anda dan saya ada
hubungan darah. Hubungan pikiran. Hubungan peradaban masa depan.”
Konsep negara itu kesejahteraan, aman, dan penghambaan
kepada Allah. Semakin tinggi pemikiran dan pemahaman seseorang maka semakin
besar langkah-langkahnya, ungkap Aher lagi.
Selain Ahmad Heriawan, hadir pula dari SKK Migas
mengisi materi hari itu tentang “Tata Kelola Industri Hulu Migas”.
Pembahasannya yang bersifat akademis tapi pertanyaan dalam diskusinya terkait
permasalahan Migas baik di Ambon, Riau, Babel. Pandangan dari mahasiswa
gerakan.
Selain berbagai Orasi Kebangsaan atau Stadium General,
ada agenda utama dalam Muktamar. Itu adalah Persidangan. Selama kurang lebih
empat hari pula berlangsungan persidangan. Persidangan terdiri atas berbagai
sidang pleno (I, II, III dan IV) dan sidang komisi.
Sidang pleno I berlangsung hampir satu hari. Pada
sidang pleno I tentang Pendaftaran
dan Verifikasi Peserta Sidang, Penetapan
Agenda Acara dan Tata Tertib Sidang, dan Pemilihan
Presidium Sidang Muktamar VIII
KAMMI. Sidang Pleno I dipimpin oleh pimpinan sidang sementara, steering
comite, akhuna Maukuf (Ketua Bidang Pembinaan Kader PP KAMMI), akhuna Andriyana
(Sekretaris Umum PP KAMMI) dan akhuna Hadi (TKSO).
Dan saat itu terpilih pimpinan sidang tetap akhuna
Reza (PD KAMMI Makassar), dan ditambah salah seorang ikhwan dan seorang akhwat
yang saya lupa namanya. Pimpinan sidang tetap memimpin sidang hingga agenda
persidangan ini berakhir.
Sidang pleno II tentang Penyampaian LPJ PP KAMMI oleh Ketua Umum PP KAMMI, Penyampaian LPJ MPP
KAMMI, Pandangan Umum delegasi PD dan PW KAMMI terhadap LPJ PP dan MPP
KAMMI, Tanggapan PP KAMMI atas Pandangan
Umum delegasi PD dan PW KAMMI, serta Pandangan Akhir delegasi PD dan PW KAMMI
terhadap LPJ PP KAMMI. Dan saat itu semua PD dan PW memilih menolak LPJ PP
KAMMI. Walaupun LPJ ditolak nampak raut muka Ketua PP KAMMI Periode 2011-2013,
Ustad Muhammad Ilyas, Lc sabar dan tenang. Sangat tenang, tidak emosional.
Dengan berbagai dinamika yang ada, tentang isu-isu yang beredar saat itu,
proses tabayun (klarifikasi) yang dilakukan, semua ditutup dengan seperti biasa
budaya kader KAMMI, sama-sama saling berjabat tangan, saling berpelukan, saling
bersalam pipi kanan dan kiri, dan ini yang dilakukan antar ikhwan sesama kader
ikhwan dan akhwat sesama kader akhwat. Indahnya ukhuwah yang dihiasi pada malam
itu, pada malam selesainya sidang pleno II.
Keesokannya berlangsung sidang pleno III, Pembagian
Komisi dan Sidang-sidang Komisi. Sidang Komisi A membahas AD, ART, dan usulan
nama-nama Dewan Penasehat PP KAMMI. Sidang Komisi B membahas GBHO, Tafsir
Independensi, Atribut Organisasi, Mekanisme Pengesahan Pengurus KAMMI dan
Penetapan atau Pembubaran KAMMI Wilayah. Komisi C membahas Mekanisme Pemilihan
Ketua Umum, Mekanisme Pemilihan Anggota MPP, dan Usulan Calon Tuan Rumah
Penyelenggaran Muktamar IX. Sidang Komisi D membahas Panduan Kerja Nasional
(PKN), Rencana Strategi, dan Rekomendasi Internal dan Eksternal.
Untuk PD KAMMI Kota Ternate, akhuna Safrudin berada
pada komisi A, ukhtuna Nita di komisi
B, akhuna Wawan pada
komisi C,
Wahib dan akhuna Yusuf di komisi
D. Wahib memang
senang pada ruang yang bergelut untuk merumuskan berbagai konsep.
Dalam sidang komisi D, beberapa draft memang belum
ada, maka pada saat itu orang-orang yang terlibat dalam komisi D memulai
menyusun dari awal. Panduan Kerja Nasional memakai draft yang dibuat oleh PW
KAMMI Jogjakarta. Rekomendasi Internal dan Eksternal diberikan kesempatan untuk
masing-masing PD dan PW untuk menyusunnya sendiri dan memasukan ke komisi D.
Rencana Strategi, membutuhkan waktu yang panjang untuk menyusunnya, olehnya itu
saat itu hanya dibentuk tim penyusun untuk menyusunnya yang berasal dari
masing-masing PW KAMMI, yang nantinya berkomunikasi via online, facebook.
Dalam sidang komisi D yang mungkin berlangsung lebih
santai, rileks dibanding komisi-komisi lain, salah seorang akhwat mengatakan
“saya sedang berada dalam dunia mimpi, saya bermimpi KAMMI tahun 2024 nanti
seperti apa”. Dalam mencoba menyusun Rencana Strategi KAMMI dengan tujuan
jangka panjangnya selama 10 tahun. Ya, komisi D adalah komisi yang menyusun
sesuatu yang masih berada dalam angan-angan, menyusun sebuah konsep pemikiran
untuk menjadi realitas. KAMMI hingga tahun 2024.
Hingga berlanjut pada Sidang Pleno IV, sidang yang
paling alot. Sidang yang paling sensitif. Sidang Pleno IV, Penetapan Ketua
Umum. Dalam penetapan sidang ini terjadi berbagai dinamika hingga pada konteks
yang dianggap diluar dari budaya kader KAMMI. Tapi pada akhirnya dengan
rekayasa Allah, sentuhan Allah semuanya berjalan lancar. Terpilihnya Akhuna
Andriyana, ST sebagai Ketua Umum PP KAMMI Periode 2013-2015. Andriyana terpilih setelah bersaing dengan kandidat kuat
lain, seperti Edi Mardiana, Fikri Aziz, Kartika Nurrokhman, Pangi Syarwi, Noval
Abudzar, Mohan, dan Hadi Prayitno.
Andriyana
terpilih dengan visinya “Membangun sinergitas gerakan dan memimpin gerakan
perubahan”. Dengan uraian visi, pertama, kaderisasi merupakan rahim sebuah
pergerakan, khususnya dalam gerakan dakwah KAMMI. Kaderisasi yang stimultan,
masif dan periayahan kader yang mampu menjadi SDM yang tangguh serta berdaya
saing. Kedua, KAMMI sebagai gerakan ekstraparlementer yang mampu menjadi
gerakan pelopor dalam perubahan baik dalam tataran wacana dan aksi solutif
lainnya. Ketiga, melibatkannya dalam kegiatan poros kepemudaan, politik serta
pemerintah yang strategis serta mampu menjadi sosok-sosok yang diperhitungkan
kualitasnya. Keempat, KAMMI sebagai kaum intelektual muda yang cerdas dan
dinamis yang mampu menjadi pelopor wacana-wacana dan isu strategis. Kelima,
perempuan merupakan setengah dari masyarakat (nifsu mujtama’), mendidik, dan
memberdayakannya berarti membangun sebuah rahim peradaban dengan segala potensi
yang dimiliki para kader akhwat. KAMMI harus dioptimalkan dengan melibatkannya
dalam hal-hal strategis, mendukung aksi-aksi solutif perempuan KAMMI dan
mengoptimalkan perannya dalam isu-isu keperempuanan baik nasional maupun
internasional.
Dengan misinya, pertama membangun
sistem kaderisasi yang produktif dan berdaya saing. Kedua, menjadikan KAMMI
terdepan dalam wacana perubahan. Ketiga, menjadikan KAMMI trendsetter gerakan
perubahan. Keempat, optimalisasi gerakan perempuan.
Dengan berbagai dinamika yang
terjadi. Muktamar KAMMI VIII, tetap Muktamar Cinta. Dalam muktamar ini kita dapat
bertemu dengan berbagai tokoh inspiratif, tokoh politisi, tokoh nasionalis,
pemimpin negara, menteri, dengan berbagai pemaparan materi, konsep, kisah,
pengalaman hidup mereka, Oesman Sapta (Ketua Umum HKTI), Irman
Gusman, SE, MBA (Ketua DPD RI, Fraksi Golkar), Harry Tanoe (Pengusaha
Indonesia, Pemilik MNC Group), Andi Rahmat, S.IP (Anggota Dewan DPR RI, Ketua
Umum KAMMI Ketiga Periode 2000-2001), DR. Salim Segaf Al-Jufri, MA (Menteri
Sosial Republik Indonesia), Fahri Hamzah, SE (Anggota Dewan DPR RI, Ketua Umum
KAMMI Pertama tahun 1998), Chairul Tanjung (Pengusaha Indonesia), Ahmad
Heriawan, Lc (Gubernur Jawa Barat terpilih Tahun 2013-2018).
Muktamar
KAMMI VIII, Muktamar Cinta. Bertemu dengan berbagai kader KAMMI se-Indonesia
yang inspiratif, semangat, dan loyalitas. Berbagi ukhuwah. Muktamar KAMMI,
Muktamar Cinta.
Posting Komentar
0 Komentar