Dalam Sebuah Pencarian - Jiwa Sosial


Novel Dalam Sebuah Pencarian


Jiwa Sosial






“Manusia mendapatkan sesuatu dari manusia lain. Manusia melepaskan sesuatu dari manusia lain. Manusia menjadi manusia karena manusia lain atau mungkin ada juga manusia yang menjadi manusia kembali karena manusia lain. Bagi umat manusia, manusia itu suci”(Slogan Humanisme, Seneca, Filsuf Stoik Athena). Wahib betul-betul suka dengan slogan humanisme ini sebagai akar jiwa sosialnya.

Hidup sosial adalah fitrah manusia. Dan fitrah manusia adalah sebagai makhluk sosial. Begitu juga sebagai organisasi kepemudaan yang mengedepankan ruh sebagai makhluk sosial. Minggu hingga Rabu kemarin (20-23 Oktober), KAMMI Kota Ternate, LDK Al-Babussalam dan LDK Al-Islah telah melakukan aksi sosial untuk penggalangan dana bagi adik kita, Muhammad Fajri Ramdani yang mengalami kanker mata. Total uang yang diperoleh dari aksi sosial ini adalah senilai Rp. 21.105.650.

Tempat penggalangan aksi ini terbagi dalam beberapa tempat diantaranya, lampu merah depan prima, depan eks kantor gubernur, lampu merah depan kantor walikota, dan dalam pasar gamalama, dan depan Mall Jatiland. Sempat juga melakukan aksi jalan untuk penggalangan dana ini yang dilakukan di mulai dari lapangan ngaro Salero, hingga orasi untuk mengajak masyarakat yang sedang belanja di depan pasar tradisional higienis.

Aksi yang dilakukan selama kurang lebih empat hari ini sering berkumpul di Masjid Al-Munawwar, dan Al-Munawwar sebagai titik pusat aksi. Aksi dilakukan kurang lebih selama empat jam setiap harinya. Dimulai dari Bada Ashar hingga pukul 22.00 WIT.

Aksi sosial dapat bertujuan sebagai suatu tindakan kolektif yang dilakukan untuk mencapai tujuan dari perubahan sosial. Suatu upaya kolektif untuk mengejar suatu kepentingan bersama melalui tindakan kolektif menuju fitrah sosial sebagai seorang manusia.

Dalam aksi sosial ini kader-kader dakwah ini, dalam orasinya beberapa kader sering mengatakan “Innamal muminuna ikhwah” (Q.S Al-Hujurat [49] : 10), “Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara”. Akan ayat inilah yang membuat semangat kader-kader KAMMI dan LDK menggalang dana untuk memberikan bantuan kepada M. Fajri Ramdani yang saat ini sedang melakukan operasi di salah satu Rumah Sakit di Makassar. Mengajak masyarakat Kota Ternate khususnya

Selain itu, dalam orasinya kader-kader sering mengatakan “Tidak sempurna iman seseorang kalau ia tidak mencintai saudaranya melebihi dari ia mencintai dirinya sendiri”. Ini sebagai bukti implementasi cinta kita kepada saudara kita, fitrah sosial kita sebagai manusia. Kader-kader selalu mengajak agar masyarakat mau memberikan sedikit rezeki yang mereka miliki untuk saudaranya yang lain terkhusus untuk adik kita ini, M. Fajri Ramdani sebagai implementasi cinta mereka kepada saudaranya sesama manusia.

Kader-kader dalam orasinya juga mengajak agar masyarakat menyadari bahwa rezeki yang dimiliki terdapat beberapa rezeki untuk orang lain. Kader-kader juga mengatakan ini adalah aksi kemanusiaan yang mengajak manusia untuk menolong manusia lain.

Dalam orasinya kader-kader juga mengatakan, “Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lain”. Dalam hal ini kader-kader mengajak dan mengharapkan semua elemen masyarakat yang turut aktif memberikan bantuan sebagai bentuk penyadaran agar memiliki rasa kepekaan sosial. Adanya wujud solidaritas atau bentuk kepedulian sesama manusia. Dan mewujudkan kepekaan sosial yang berkembang di masyarakat pada umumnya. Tidak hanya kalangan pemerintah saja, melainkan segenap kalangan seperti mahasiswa, hingga masyarakat biasa dalam berbagai strata sosial dapat memiliki bentuk rasa peduli terhadap sesamanya yang merupakan fitrahnya sebagai makhluk sosial.

Dalam hal ini kami selaku peserta aksi penggalangan dana mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kota Ternate yang telah memberikan uluran tangannya berupa bantuan materil kepada adik kita ini. Semoga bantuan ini dapat memberikan manfaat baginya dan dapat disalurkan dengan amanah.



#

Salah satu Paradigma Gerakan KAMMI, KAMMI adalah Gerakan Sosial Independen. Dengan untaian penjelasan bahwa Gerakan Sosial Independen merupakan gerakan kultural yang berdasarkan kesadaran dan kesukarelaan yang berakar pada nurani kerakyatan.

Akan hal ini PD KAMMI Kota Ternate tergerus untuk terus berusaha melakukan serta turut aktif dalam berbagai kegiatan-kegiatan sosial. Kegiatan-kegiatan sosial yang diusung PD KAMMI Kota Ternate untuk saat ini ditangani oleh Departemen Kehumasan.

Departemen Kehumasan PD KAMMI Kota Ternate sebelumnya telah beberapa kali melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial diantaranya bakti sosial di sekitaran sekretariat PD KAMMI Kota Ternate di Kalumpang, sunatan massal dan donor darah saat Milad KAMMI ke XV, bakti sosial di Masjid Al-Munawwar serta memiliki YCC (Youth Caring Children), desa binaan PD KAMMI Kota Ternate.

Kali ini Departemen Kehumasan PD KAMMI Kota Ternate kembali menggelar bakti sosial bersama BKM Al-Munawwar dalam menjemput momentum Idul Adha. Matahari mulai menjulang tinggi sebagai tanda pagi hari, beberapa kader mulai berdatangan di Masjid Al-Munawwar. Saat itu beberapa ikhwan KAMMI yang datang membantu membersihkan lantai-lantai masjid di lantai 1, membersihkan karpet masjid. Sedangkan akhwat KAMMI membantu membersihkan di lantai 2 masjid.

Keesokan harinya, saat Idul Adha, setelah sholat Idul Adha, kader-kader KAMMI Kota Ternate kembali bekerjasama dengan BKM Al-Munawwar dalam mendistirubusi hewan kurban. Beberapa kader akhwat turut mengepak hewan kurban dan memotong serta mengisi tulangnya sedangkan kader ikhwan turut mengangkat hewan kurban yang telah dipak ke tempat distribusi, sebagian lain memotong dagingnya.

KAMMI merupakan organisasi yang sudah dikenal sebagai organisasi yang memiliki dan bisa memobilisasi banyak massa dan kader. Akan hal ini PD KAMMI Kota Ternate berusaha mengusung sebagai organisasi yang bisa dan terbukti melakukan perubahan sosial di tengah masyarakat. Ini adalah fenomena yang coba diusung dan terus digalakkan sama-sama sebagai kader KAMMI serta memformulasi untuk memecahkan berbagai masalah kemasyarakatan serta memberikan kontribusi bagi masyarakat dalam memainkan peran sosial kita di tengah-tengah mereka.

KAMMI menyadari masyarakat lebih simpatik terhadap kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, gerakan akar rumput dan kegiatan kemanusiaan lainnya yang lebih konkrit.Mengeksplorasi sedikit dari Paradigma Gerakan KAMMI yakni Gerakan Sosial Independen. Jelas bahwa arahan KAMMI kedepan adalah mewujudkan masyarakat Islami salah satunya melalui gerakan sosial yang akan dimainkan oleh seluruh elemen KAMMI dari hulu sampai hilir. Dengan pendefinisian bahwa Gerakan Sosial Independen merupakan gerakan kultural yang berdasarkan kesadaran dan kesukarelaan yang berakar pada nurani kerakyatan. Ini menunjukkan bahwa makna pergerakan sosial masyarakat harus dilandasi rasa kesadaran akan pentingnya menjadi bagian dari pengurai problematika masyarakat yang kian membumbung.

Beberapa hari kemudian PD KAMMI Kota Ternate kembali turut aktif dalam bekerjasama dengan BKM Al-Munawwar. Kali ini kami turut bekerjasama dalam kegiatan tahunan BKM Al-Munawwar yakni Sunatan Massal dan Donor Darah. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 19-20 Oktober 2013.

Riuh-riuh tangisan anak kecil yang disunat menggema di Masjid Al-Munawwar, beberapa kader ikhwan dan ada juga akhwat PD KAMMI Kota Ternate dalam hal ini membantu menahan anak-anak yang akan disunat dan sedang disunat.

Keesokan harinya pula, PD KAMMI Kota Ternate kembali bekerjasama dengan Masjid Al-Munawwar untuk kegiatan donor darah. Beberapa kader ikhwan maupun akhwat PD KAMMI Kota Ternate turut menjadi pendonor di hari itu.

Kegiatan-kegiatan sosial ini, yang harus dipahami PD KAMMI Kota Ternate mencoba menyadari bahwa “Berorganisasi tidak hanya terkait dengan fitrah sosial kita, tapi terutama terkait kebutuhan kita untuk menjadi lebih efisien, efektif dan produktif. Kita menyadari dengan kesadaran bahwa keterbatasan-keterbatasan yang ada pada setiap individu sesungguhnya dapat dihilangkan dengan mengisi keterbatasan kita itu dengan kekuatan-kekuatan yang ada pada individu-individu yang lain. Jadi, kebutuhan setiap individu perlu berorganisasi bukan saja lahir dari kebutuhan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi dan produktivitasnya tapi juga lahir dari kebutuhan untuk bekerja dan beramal pada level yang setara dengan tantangan zamannya”. Bekerja dan beramal dalam organisasi mahasiswa adalah melalui kepekaan sosial, gerakan sosial, dan gerakan akar rumput. Karena “Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lain”.



#

Saat ini, kita sering merasa begitu banyak akibat yang berhubungan dengan ketidakseimbangan alam. Udara yang tak segar lagi, suhu bumi semakin tinggi, ledakan populasi hama, kemarau panjang, hewan liar memasuki pemukiman penduduk, tanah longsor, gempa, banjir dan banyak lagi contoh akibat ketidakseimbangan alam. Kejadian- kejadian yang telah dirasakan langsung oleh kita menandakan bahwa telah terjadi kerusakan di bumi ini.

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) PD Kota Ternate melakukan Aksi Sosial sebagai bentuk solidaritas kita. Ini merupakan bentuk keperihatinan dengan terjadinya gempa bumi yang melanda Kabupaten Lombok Utara dan Aceh. Aksi Sosial ini hampir dilakukan oleh semua baik PK (Pengurus Komisariat), PD (Pengurus Daerah), PW (Pengurus Wilayah) dan PP (Pengurus Pusat) oleh KAMMI se-Indonesia tak terkecuali pula PD KAMMI Kota Ternate.

Indonesia sedang dihadapkan dengan bencana alam. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat gempa yang terjadi di NTB mengalami 5.286 rumah rusak, 30 orang luka yaitu 5 luka berat dan 25 orang luka ringan akibat gempa itu. Kerusakan yang terjadi adalah 5.286 rumah rusak meliputi 3.243 unit rumah rusak ringan, 1.321 unit rumah rusak sedang dan 722 unit rumah rusak berat. Sedangkan di Aceh, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPPA) memperkirakan 1.500 unit rumah mengalami kerusakan, terdiri dari rumah, masjid, meunasah, dan kantor pemerintah. Beberapa ruas jalan juga longsor. Gempa Aceh pada Selasa (2/7/2013) memang hanya bermagnitudo 6,2, tetapi kerusakannya parah. Sebanyak 22 orang tewas, 210 luka-luka, dan ribuan bangunan rusak.

Kepedulian merupakan rasa yang timbul dari dasar hati yang lantas mampu menggerakan fisik untuk melakukan tindakan. Implementasi dari rasa peduli bisa bervariasi. Kalangan mahasiswa sering kita jumpai mereka melakukan aksi penggalangan dana di jalan, bertujuan untuk membantu para korban bencana. Hal ini menjadi sikap pilihan sebagai wujud aplikasi rasa peduli terhadap saudaranya yang membutuhkan uluran tangan. Pada intinya, rasa peduli terhadap saudara lainnya adalah kemestian dalam setiap diri. Untuk itu perlu untuk terus ditumbuhkan dan direalisasikan dengan perilaku yang nyata.

Aksi ini dilakukan selama dua hari mulai 04-06 Juli 2013. Aksi dimulai dengan berkumpul di Masjid Al-Munawwar pukul 08.00 WIT. Massa aksi melakukan aksi sosialnya di sekitaran Tapak II dan Swering serta beberapa titik lain seperti depan Mall Jatiland dan Pasar Bastiong pada hari kedua. Aksi dilakukan dalam bentuk penggalangan dana sekaligus orasi untuk mengajak kepedulian masyarakat terkait bencana ini. Akhi Wahyudi dijadikan sebagai koordinator lapangan dalam aksi ini dan semua kader yang hadir dalam aksi baik ikhwan maupun akhwat sebagai orator. Alhamdulillah, selama tiga hari PD KAMMI Kota Ternate melakukan aksi mendapatkan bantuan dana sejumlah ± Rp. 12.000.000,00. Orientasi dari aksi ini juga untuk mewujudkan agar kader-kader KAMMI memiliki rasa peka terhadap permasalahan sosial dan menjadi garda terdepan sekaligus sebagai pemuda yang peduli dengan aksi-aksi sosial.

Dalam hal ini KAMMI mengajak dan mengharapkan semua elemen masyarakat yang turut aktif memberikan bantuan dalam masa tanggap darurat ini. Adanya wujud solidaritas atau bentuk kepedulian sesama di saat adanya bencana yang menimpa merupakan perilaku sosial yang berkembang di masyarakat pada umumnya. Dan hal tersebut perlu dilakukan oleh semua kalangan di Indonesia. Tidak hanya kalangan pemerintah saja, melainkan segenap kalangan seperti mahasiswa, hingga masyarakat biasa dalam berbagai strata sosial bisa kita dapati memiliki bentuk peduli terhadap sesamanya ketika bencana melanda saudaranya. Bersama ini PD KAMMI Kota Ternate juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua elemen masyarakat yang telah memberikan bantuan, semoga bantuan ini dapat memberikan manfaat bagi korban gempa Aceh dan NTB dan disalurkan dengan amanah.



#

Dan mereka berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar)”. (QS. Al-Ahzab (33) : 67)

Bisa dikatakan korupsi merupakan kata yang sudah begitu sering menjamah di telinga kita. Mulai dari pemberitaan pada media cetak, media elektronik, hingga media internet, bahkan sering sekali dijadikan sebagai tema untuk diskusi, dialog, maupun seminar, mungkin pula bakal menjadi obrolan ringan yang sering dibicarakan orang.

Kata korupsi itu sendiri berasal dari bahasa latin ‘coruptio’ yang bermakna busuk, menggoyahkan, rusak, memutarbalik atau menyogok. Sedangkan secara harfiah, korupsi itu merupakan suatu perilaku pejabat publik, baik politisi maupun aparatur negara yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.

Korupsi bisa diumpamakan sebagai suatu penyakit yang menginfeksi pada orang-orang tak bertanggung jawab. Kemudian wabah penyakit ini mampu menular di berbagai level golongan, tidak hanya dari aparatur negara tingkat paling tinggi, bahkan juga sampai aparatur negara level bawah. Kita telah saksikan pula telah diupayakan mengatasi “penyakit” pidana yang satu ini, pendirian lembaga-lembaga terkait, adanya reformasi birokrasi, dan setumpuk upaya lainnya. Nyatanya hal itu belum sepenuhnya berhasil untuk dapat memberantas korupsi.

Korupsi merupakan permasalahan bangsa yang menjerat bukan hanya pada tingkat Nasional tapi hingga pada tingkat daerah. Tidak hanya kacaunya sistem politik dan fungsi pemerintahan, terkurasnya uang negara serta ketidakadilan, dampak lain yaitu pada perekonomian negara yang jelas akan berimbas kepada kesejahteraan umum, terutama para rakyat kecil. Korupsi juga nyatanya bisa melemahkan kapasitas dan kemampuan pemerintah dalam menjalankan program pembangunan yang juga akan menghambat upaya pengurangan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan. Korupsi sendiri pasti akan menyebabkan penegakan hukum dan layanan masyarakat jadi amburadul, pembangunan fisik jadi terbengkalai, prestasi jadi tidak berarti, demokrasi jadi tidak berjalan, dan ekonomi jadi hancur.

Potensi untuk melakukan tindakan korupsi sebenarnya dimiliki oleh setiap manusia. Bibit korupsi itu bisa hadir dalam diri setiap orang bahkan sejak ia masih kanak-kanak. Keluarga, dalam hal ini lingkungan dan masyarakat sekitar merupakan satu scope kecil yang turut mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang kelak di kemudian hari.

Senin, 10 Desember, kami yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Ternate melakukan Aksi Refleksi Hari Anti Korupsi Se-Dunia.

Setelah dilakukannya beberapa kali settingan aksi. Pada saat tiba hari aksinya, persiapan genset dan sound dalam hal ini amply player yang mengalami sedikit gangguan sehingga sedikit mengganggu aksi sebelum dimulai. Terlihat pula beberapa Organisasi Kepemudaan lain sudah memulai aksi dan massanya juga bisa dikatakan banyak.

“Apakah aksi hari ini kita bisa melanjutkan?” Begitulah yang ditanyakan Koordinator Lapangan saat itu, Jumaludin, karena melihat saat itu perlengkapan aksi yang sedikit tidak melenceng dari settingan aksi kita. Tapi dengan keadaan seperti itu tidak harus dijadikan alasan untuk membuat aksi yang sudah direncanakan harus tidak dilanjutkan, oleh sebab itu saat itu massa kader KAMMI yang hadir di Lapangan Salero bersedia untuk tetap melanjutkan Aksi KAMMI. Aksi yang dilanjutkan pun hanya menggunakan corong (megafon).

Aksi yang direncanakan dimulai jam 09.00 WIT dengan tempat berkumpulnya di Lapangan Salero mengalami sedikit molor selain karena masalah amply player, kedatangan kader yang terlambat pula menjadi salah satu sebab aksi berjalan tidak sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

Aksi dimulai sekitar kurang lebih jam 10.30, aksi dibuka oleh Koordinator Lapangan, Wawan, kemudian tilawah dari Akhi Yusuf. Setelah aksi dibuka kemudian diserahkan ke Moderator Orator yang saat itu adalah akh Fatih.

Rute aksi pada hari itu direncanakan dimulai dari Lapangan Salero – RRI – Kejati – Mapolda. Tetapi saat aksi rute kita memang dimulai dari Lapangan Salero, melanjutkan Orasi di depan RRI dan orasi sepanjang perjalanan hingga tiba di Kejati dan di sana sudah terlihat beberapa OKP lain dan OKK. Mereka pula mengajak dari kami untuk melakukan orasi bersama mereka karena saat itu kita dianggap satu ideologi, mengkritisi kinerja penegak hukum terkait terhadap masalah korupsi. Dan yang melakukan orasi saat itu mewakili KAMMI adalah Akhi Wawan.

Saat itu kita memang tidak memilih untuk bergabung aksi bersama dengan OKP lain. Oleh karenanya, setelah itu kita bergegas meninggalkan Kejati, untuk melanjutkan rute aksi kita, Mapolda. Akan tetapi, karena berdasarkan info dari spionase aksi, di sekitar rute yang akan kita tuju sedang terjadi ricuh, antara pihak OKP lain dengan pihak staf Walikota, ricuh juga terjadi di sekitar Mapolda. Saat itu juga karena tiba saatnya waktu Sholat Dhuhur, kita memilih ke masjid untuk sholat. Setelah sholat kita melakukan breffing untuk melihat perjalanan aksi kita, apakah dilanjutkan atau distopkan. Dan saat itu massa aksi dan korlap juga memilih untuk distopkan karena melihat keadaan di sekitar rute selanjutnya yang sudah tidak steril.

Sebenarnya berdasarkan settingan aksi banyak hal yang direncanakan untuk dilakukan, seperti kita merencanakan pembukaan di saat tempat penegak hukum terkait, dengan susunan acara; pembukaan, tilawah, pemutaran lagu-lagu membangkit semangat massa aksi, pemutaran mars KAMMI hingga orasi.

Aksi turun jalan ini juga direncanakan dilakukan dalam bentuk mengkampanyekan tentang kasus-kasus korupsi nasional sekaligus direncanakan membuat kotak surat dari masyarakat Kota Ternate untuk KPK. Selain itu juga dalam bentuk tuntutan untuk penegak hukum dalam hal ini Kejati dan Mapolda agar menuntaskan kasus-kasus korupsi yang terjadi di Maluku Utara. Bentuk aksi untuk tuntutan agar penegak hukum lebih serius, tegas, dan lebih profesional menangani kasus-kasus korupsi di Maluku Utara. Dalam hal ini pula kita membuat timbangan penegak hukum agar pihak penegak hukum menjelaskan akan hal itu terkait keadilan. Sekaligus kita tetap memberikan dukungan positif agar pihak penegak hukum terkait hukum lebih serius, tegas, dan lebih profesional menangani kasus-kasus korupsi di Maluku Utara. Dalam aksi ini, KAMMI Kota Ternate menyatakan sikap:

1. Meminta penegak hukum terkait agar lebih tegas dan serius dalam menangani kasus tindak pidana korupsi.

2. Menuntut kepada instansi kejaksaan tinggi dan kepala kepolisisan daerah agar bersikap professional dalam penangan kasus tindak pidana korupsi yang ditangani.

3. Menyerukan kapada seluruh lapisan masyarakat agar memberikan dukungan dan partisipasi positif terhadap pemberantasan korupsi di indonesia.

Setelah itu aksi memang dihentikan dan banyak yang direncanakan tidak dijalankan karena keadaan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kita kembali ke Sekretariat melakukan evaluasi aksi. Memang ada hal yang tidak dilakukan sesuai perencanaan dalam settingan aksi. Tapi mengutip kata akhi Safrudin, “Terkadang sesuatu yang kita rencanakan memang kita tidak dapat melaksanakan karena keadaan yang tidak sesuai dengan yang direncanakan, oleh sebab itu kita memang sudah seharusnya bisa menyesuaikan rencana kita saat keadaan aksi yang ada”.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al-Anfal (8) : 27)



#

“Sesungguhnya Allah lebih menyukai Muslim yang kuat dibanding Muslim yang lemah”



Minggu, 27 Oktober 2013 kemarin, Departemen Kaderisasi melakukan salah satu program kerjanya yaitu rihlah. Rihlah merupakan salah satu kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh para kader. Rihlah merupakan sarana kaderisasi bagi seluruh kader, yang dilakukan di alam terbuka untuk meningkatkan kualitas kader dalam bidang jasadiyah dan fikriyah pula.

Rihlah bertujuan untuk terwujudnya kebugaran, kekuatan dan keterampilan fisik kader, tumbuhnya kedislipinan, ketaatan dan kesiapsiagaan, terlatihnya sifat-sifat keprajuritan, kepemimpinan dan kemampuan bersabar, dalam kesulitan, tertingkatnya dan terpeliharanya semangat perjuangan dan pengorbanaan, serta terpeliharanya dan meningkatnya ruh ukhuwah dan amal jama‟i.

Tempat kumpul bagi para kader di terminal pasar Gamalama. Sekitar pukul 9 pagi lebih para kader sudah mulai banyak berkumpul. Tempat rihlah adalah pantai Tobololo. Dan para kader diantar ke tempat rihlah menggunakan mobil truk Tentara Kipan.

Setelah tiba di pantai Tobololo, agenda rihlah dimulai. Dibuka basmalah, tilawah salah seorang ikhwan, dan selanjutnya dari ta’aruf oleh peserta ikhwan saja dan peserta akhwat ta’aruf sesamanya. Kemudian dari ta’aruf, agenda berlanjut ke materi rihlah. Materi yang disampaikan oleh Akhuna Wawan. Materi tentang “Manajemen Aksi”.

Dalam penyampaian materi ini, Wawan membagi jenis aksi, aksi informasi dan aksi massa. Aksi informasi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberikan informasi terhadap rakyat banyak. Sedangkan aksi massa adalah tindakan atau gerakan yang menjadikan massa sebagai subyek (pelaku) dari perjuangan, bukan objek. Dengan cara menyertakan massa dalam aksi, dengan tujuan penyadaran rakyat. Beliau melanjutkan aksi massa terbagi atas sabotase, pemogokan, dan demonstrasi.

Menurut Wawan, pada rezim Soeharto demonstrasi sulit dilakukan setelah adanya normalisasi kebijakan kampus. Hal ini berbeda dengan era Reformasi. Tapi menurutnya kita telah mulai digiring ke arah itu lagi.

Aksi adalah suatu upaya untuk menyampaikan pendapat kepada publik atau birokrasi yang berkaitan dengan kepentingan umum, baik untuk mendukung atau mempengaruhi kebijakan tersebut. Aksi juga identik dengan turun kejalan dan pengarahan massa yang banyak.

Manajemen aksi adalah suatu cara yang digunakan untuk mengatur suatu aksi massa agar tetap terkoordinir dan sesuai dengan rencana dan target awal.

Wawan melanjutkan “Aksi butuh media. Propaganda aksi sangat penting. Dan aksi butuh analisis SWOT”. Pers mungkin tidak berhasil banyak waktu dalam menceritakan orang-orang yang berpikir, tetapi berhasil mengalihkan para pemirsa dalam berpikir tentang apa.

Propaganda merupakan kinerja batin, gerak, dan pikir yang bertujuan untuk menyampaikan wacana doktrin ideologi, sekaligus merupakan kinerja pendidikan atau kaderisasi maupun publikasi.

Strength (kekuatan) - Weakness (kelemahan) – Opportunity (peluang) – Treath (ancaman): kuncinya dari analisis SWOT adalah pelembagaan taktik dan strategi dalam suatu agenda setting, survey feedback.

Wawan juga menguraikan tentang struktur aksi. Struktur aksi yang terdiri atas koordinator aksi, jendral lapangan, moderator aksi, tim medis, tim agitasi, tim propaganda, tim media, tim logistik, tim negosiator, tim keamanan, tim spionase, tim kronologi.

Koordinator lapangan adalah pemimpin keseluruhan teknis aksi yang menjalankan rumusan aksi yang disusun oleh tim agitasi dan propaganda. Jenderal lapangan adalah pemegang komando tertinggi dalam aksi yang bertugas menyampaikan instruksi, memantau dan mengatur jalannya aksi. Moderator aksi adalah pemegang komando aksi yang menyampaikan instruksi kepada peserta aksi dari mobil sound.

Tugas tim media adalah memperbanyak dan menyebarkan pernyataan sikap, menghubungi media massa, mengkoordinasikan wawancara wartawan dengan pimpinan aksi. Tugas tim logistik adalah menyiapkan mobil sound, sound system, dan kebutuhan aksi (bendera, air minum, dan baliho atau pamflet) dan menyiapkan peralatan pendukung (ikat kepala, leaflet, dan lain-lain).

Tim agitasi dan propaganda bertugas merumuskan aksi secara keseluruhan meliputi skenario aksi (rute aksi, kemungkinan chaos atau tidak, dan lain-lain), happening art/teatrikal, orasi tokoh atau pemimpin pergerakan, menyiapkan yel-yel, lagu perjuangan, dan pernyataan sikap.

Tim pengamanan diusahakan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mencegah terjadinya penyusup, kerusuhan, dan kemungkinan upaya evaluasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Tim spionase berfungsi memata-matai aktifitas objek aksi, mulai dari kondisi lapangan, lingkungan yang dilewati, aktivitas aparat keamanan, tindakan penyelamatan terhadap pimpinan organisasi bila terjadi chaos, memberikan petunjuk untuk evakuasi peserta aksi ke tempat yang aman.

Tim kronologis berfungsi mencatat kejadian aksi dimulai dari settingan aksi sampai pada evaluasi aksi. Seorang kronologis harus mampu memetakan segala kejadian aksi baik pola komunikasi dengan media massa, pola komunikasi dengan pihak keamanan, pola komunikasi antara peserta aksi dengan masyarakat, persepsi masyarakat tentang aksi serta seluruh aktivitas struktur aksi dan bagaimana jalannya agenda setting.

Setelah itu karena memasuki waktu dhuhur, kita sholat terlebih dahulu. Selesai sholat dhuhur, kita makan-makan dulu dan setelahnya kita lanjut dengan diskusi. Kemudian agenda berlanjut ke pelatihan orasi. Peserta ikhwan dikoordinir oleh akhuna Salim dan peserta akhwat dikoordinir ukhtuna Mila. Isu yang ditawarkan dalam pelatihan orasi ini adalah Sumpah Pemuda, mengingat akan mendekati momen Sumpah Pemuda, 28 Oktober.

Berlanjut setelah pelatihan orasi, agenda berikutnya adalah game. Setelah game berakhir dan berlangsung cukup seru. Kader-kader terlihat sangat bersemangat dan menikmati agenda rihlah ini. Agenda rihlah pun berakhir sekitar pukul 5 sore, dan kader kembali dijemput oleh mobil truk Tentara Kipan.

Posting Komentar

0 Komentar