Dalam Sebuah Pencarian - Kehumasan dan Kunjungan ke Media Lokal


Novel Dalam Sebuah Pencarian
M. Sadli Umasangaji


Kehumasan dan Kunjungan ke Media Lokal






Fungsi Departemen Kehumasan sebagai komunikator, penulis, dan publikasi harus dikokoh. Oleh karena itu pada waktu lalu, Departemen Kehumasan PD KAMMI Kota Ternate melaksanakan Kajian Kehumasan terkait “Pembuatan Media Online; Blog dan Facebook”.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kader-kader komisariat yang ada di Kota Ternate diantaranya PK KAMMI STKIP, Unkhair, UMMU dan IAIN. Kegiatan ini melibatkan semua kader akan tetapi diutamakan agar kader-kader yang berada dalam Departemen Kehumasan yang lebih aktif dalam kegiatan ini.

Kegiatan ini dimaksudkan agar kader-kader komisariat yang berada dalam Departemen Kehumasan mampu mengelola media online yang ada. Selain itu, agar kader-kader KAMMI Kota Ternate turut pro aktif dalam mengenal dan mengelola media online.

Kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama antara Departemen Kehumasan PD KAMMI Kota Ternate dengan Relawan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (R-TIK) Kota Ternate. Selain itu kita juga menggunakan Mobil Pelayanan Internet Kecamatan (M-PLIK) sebagai media pembelajaran.

Kegiatan ini berlangsung di Masjid Al-Munawwar. Kegiatan ini sebelumnya diawali dengan pengantar diskusi oleh Ukhti Wulan selaku Ketua Departemen Kehumasan PD KAMMI Kota Ternate. Dalam hal ini Wulan yang juga merupakan Ketua Relawan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (R-TIK) Kota Ternate, lebih memaparkan terkait pentingnya penggunaan media online serta dampak positif dan negatif dari media online. Ia juga turut menjelaskan bahwa perlu kehati-hatian dalam memposting berbagai hal di facebook.

Setelah itu kegiatan berlanjut dengan kader-kader mempraktikkan langsung di Mobil Pelayanan Internet Kecamatan (M-PLIK) yang diajarkan oleh Relawan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (R-TIK) Kota Ternate dan beberapa kader PD KAMMI Kota Ternate lainnya.

Blogging menjadi salah satu jenis jenis aktivitas online paling populer. Sampai batas tertentu, kecakapan dan macam-macam serta variasi posting blog yang dilakukan secara online, memberikan kontribusi pada popularitas blog. Kegiatan blogging jaman sekarang ini bahkan sama sekali tidak terbayangkan ketika sebelum kegiatan blogging dimulai. Hal ini telah menyebabkan populasi online memutuskan untuk menekuni kegiatan blogging sebagai jenis kegiatan favorit.

Blog merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Situs web seperti ini dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari blogger.

Sekarang banyak hal yang bisa lakukan dari blog. Blog bisa dijadikan sebagai layanan bisnis, berbagi informasi entah event, produk, iklan, dan banyak hal lagi, dan yang menarik blog dapat dijadikan sebagai tempat menuangkan kecanduan menulis. Blog juga merupakan sebuah catatan online yang dapat dilihat, dibaca, dan dikomentari oleh pengguna internet lainnya seperti halnya dairy atau tempat curhat untuk melepaskan ide, keluhan, informasi yang bermanfaat, catatan pribadi, cerpen dan banyak lainnya. Dan sekarang banyak pula blog yang bersifat gratis seperti blogger.com, wordpress.com, multiply.com, dan lainnya.

Pertama, market your skills. Maksudnya, blog bisa menjadi sarana untuk mempromosikan keahlian Anda. Jika Anda pintar menulis, tunjukkanlah dengan membuat tulisan-tulisan yang berkualitas di blog Anda.

Kedua, exercise your head. Dengan menulis di blog, Anda akan terlatih untuk berpikir sistematis dan logis, serta menuangkan gagasan dengan cara yang disukai oleh pembaca.

Ketiga, exercise your heart. Lewat tulisan-tulisan di blog, Anda bisa berbagi cerita dengan teman-teman, berdiskusi tentang cara penyelesaian masalah tertentu, dan sebagainya. Bila tulisan Anda mengandung hikmah atau manfaat, ini akan sangat berguna bagi para pembaca.

Keempat, increase your productivity. Blog adalah media produktif untuk menyalurkan ide dan inspirasi Anda.

Kelima, improve your problem solving skills. Ketika Anda menceritakan suatu masalah dan meminta masukan dari pembaca, ini merupakan peluang yang sangat berharga bagi Anda untuk menyimak kiat yang mereka terapkan untuk menyelesaikan masalah yang sama.

Keenam, find your voice. Blog merupakan media yang sangat jitu untuk menyebarluaskan ide, pengetahuan, pandangan hidup, dan sebagainya.

Ketujuh, decrease your publishing costs. Blog tak ubahnya seperti surat kabar online. Anda adalah raja disana. Anda bebas melakukan apa saja.

Kedelapan, market to a world wide audience. Blog tidak dibatasi oleh waktu dan wilayah geografis. Tulisan di blog Anda bisa dibaca kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja di seluruh dunia.

Kesembilan, improve your image. Jika Anda seorang blogger, itu artinya penguasaan Anda terhadap internet cukup baik. Ini adalah nilai plus bagi diri Anda, yang bisa sangat bermanfaat dalam berbagai kesempatan. Blogging akan meningkatkan citra diri seseorang.

Kegiatan Kajian Kehumasan ini diakhiri ketika adzan Sholat Maghrib dikumandangkan. Dalam evaluasi kegiatan ini diharapkan agar kader-kader mau pro aktif dalam mengenal dan mengelola blog maupun facebook. Dan kedepannya Departemen Kehumasan PD KAMMI Kota Ternate lebih masif dalam melakukan kajian dan diskusi kehumasan lagi.



#

Kebutuhan akan keberadaan humas menjadi sangat penting di era informasi ini Hubungan masyarakat menciptakan seni pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu atau organisasi. Departemen kehumasan sebagai organisasi kepemudaan harusnya bermain pada tataran jaringan, media, dan kaderisasi kehumasan. Maka peran kehumasan sebagai organisasi kepemudaan harusnya dikokohkan dan difungsikan pada konteks sebagai komunikasi, menulis, dan publikasi.

Akan hal ini Departemen Kehumasan PD KAMMI Kota Ternate mencoba memasifkan Kajian Kehumasan sebagai bentuk kaderisasi kehumasan. Kajian Kehumasan untuk kedua kalinya dengan tema “Kehumasan; Komunikasi, Menulis dan Publikasi”. Kajian ini dilakukan bersifat panelis yang diisi oleh Wulan dengan materinya “Kehumasan sebagai Komunikasi dan Publikasi” dan Wahib dengan materi “Kaderisasi Kehumasan; Ciptakan Kader yang Senang Menulis”. Awalnya kajian ini diharapkan diisi oleh pemateri yang lebih berkompeten akan tetapi pematerinya berhalangan sehingga diisi oleh Departemen Kehumasan itu sendiri sebagai pemateri alternatif sehingga lebih seperti diskusi. Dan pemateri alternatif hanya penyampaian materi sebagai pengantar diskusi.

Diskusi ini dibuka dengan basmallah dan tilawah dari salah seorang ikhwan. Setelahnya penyampaian materi dari Wulan. Mengawali penyampaian materinya Wulan bertanya terhadap kader-kader peserta diskusi tentang apa itu komunikasi dan publikasi. Sebagai bentuk penyalarasan pendefinisian terhadap itu. Penyampaian Wulan lebih dialogis dalam pemaparan materinya. Umumnya mereka mendefinisikan komunikasi sebagai penyampaian informasi secara dua arah. Sedangkan publikasi sebagai menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan yang pantas untuk diketahui oleh publik dan lebih diidentikkan dengan gambar.

“Kalau berbicara dengan benda mati dan hewan, apa bisa disebut komunikasi”, Wulan lanjut bertanya. Wulan kemudian mengatakan humas sebagai komunikasi dan publikasi untuk melakukan ekspansi dengan lebih cantik sehingga orang tertarik dengan kata lain kita menjual. Pertanyaannya seperti apa yang kita publish dan bagaimana caranya. Seperti aqua misalkan. Maka tugas humas adalah menjual branding KAMMI. Humas membuat image KAMMI agar lebih bisa diterima di masyarakat. Media yang lagi trend adalah dunia maya. Maka kita bisa menjual branding KAMMI di media sosial itu.

Wulan melanjutkan soal publikasi, apa gambar bisa menjadi media publikasi, tanya Wulan. Maka anak KAMMI harusnya punya imajinasi dan kreativitas dalam komunikasi dan publikasi. Tugas humas adalah mengekspansi dakwah ini keluar bukan kadernya yang keluar dari dakwah. Humas harus mampu membuat image KAMMI dengan baik. Terkadang diri kita menjadi media komunikasi dan media publikasi untuk organisasi yang digeluti. Maka komunikasi dan publikasi bukan hanya tugas humas tapi tugas semua kader, ungkap Wulan.

Pemaparan kedua dari Wahib. Wahib mengutip pendapat Rhenald Kasali, yang mengatakan kegiatan kehumasan didominasi oleh aktivitas tulis menulis dibanding kegiatan-kegiatan lainnya. Sekitar 70 persen kegiatan humas merupakan aktivitas tulis menulis, selebihnya merupakan aktivitas-aktivitas lainnya.

Wahib katakan menulis merupakan suatu tradisi baik untuk mahasiswa, pegawai kantor, wiraswasta, dan pengusaha karena dengan adanya tulisan sendi kehidupan akan terus berlangsung. Bukankah Pramoedya Ananta Toer mengatakan “Menulislah selama engkau tidak menulis, engkau akan hilang dari dalam masyarakat dan dari pusaran sejarah”.

Bukankah telah kita temui karya-karya indah yang dituliskan semisal Ma’alim Fi Ath Thariq karya Sayyid Qutbh, Risalah Dakwah dan Risalah Pergerakan karya Hasan Al-Banna, atau semisal Kapita Selekta KAMMI karya Rijalul Imam, dan lainnya. Maka sudah selayaknya kader memulai mencoba menghasilkan kebiasaan menulis. Dan sudah sewajarnya KAMMI Kota Ternate yang telah berjalan selama kurang lebih 13 Tahun memulai untuk menuju KAMMI berbasis literasi, ungkap Wahib.

“Pada hakikatnya bagiku setiap kader memiliki benih untuk menulis. Aku berpikir seperti ini karena aku rasa setiap kader memiliki kebiasaan membaca yang baik. Hal kedua yang aku yakini bahwa kader harus menulis adalah karena Goethe berasumsi bahwa “Manusia pada hakikatnya adalah penulis. Apa yang ia dengar, apa yang ia lihat dan alami, ia jadikan pola. Ia percaya apa yang dapat dipikir, akan dapat pula ditulis, lambat atau cepat. Dalam setiap perjalanan dan dalam setiap peristiwa ia memperoleh bahan baru untuk ditulis atau dikarangnya”, tandas Wahib saat memapar materi ini.

Wahib mengungkapkan lagi, kader harus menulis, kalau tidak mau disebut seperti apa yang Andrias Harefa katakan, “Sesungguhnya malas membaca itu penyakit manusia modern yang jiwanya primitif. Dan orang primitif memang tidak suka menulis, bukan?”. Kader harus menulis karena pada dasarnya, “Membiasakan diri, membuat catatan, apa yang dipelajari setiap hari. Itulah ciri seorang pembelajar”.

Minimal kader mencoba dengan memulai “Pikiran, apa yang Anda pikirkan, tulislah. Perasaan, apa yang Anda rasakan, tulislah. Pendengaran, apa yang Anda dengar, tulislah. Penglihatan, apa yang Anda lihat, tulislah. Pengalaman, apa yang Anda alami, tulislah. Bacaan, apa yang Anda baca, tulislah. Keinginan, apa yang Anda inginkan, tulislah. Apa yang membuat Anda gembira, menangis, tersenyum, tertawa, berduka, bahagia, kecewa, bersyukur, dan sebagainya, tulislah. Jadi, pertama-tama tulislah apa saja. Tulislah banyak. Sebanyak-banyaknya. Lalu nanti perbaiki sedikit demi sedikit. Yakinlah, bila Anda banyak dan sering menulis, hamper secara otomatis tulisan Anda akan membimbing Anda memperbaiki apa yang Anda tulis”. Bukankah Muhammad Natsir mengungkapkan, “Mulailah dari apa yang ada. Sebab, yang ada itu lebih dari cukup untuk memulai”, urai Wahib sambil menutup pemaparan materi saat diskusi itu.

#

Melakukan silahturahim dengan berbagai pihak strategis adalah salah satu program kerja Departemen Kehumasan KAMMI Kota Ternate. Hal ini guna memperkokoh tawaran gagasan KAMMI terhadap berbagai pihak strategis, baik pemerintah, media, dan institusi lainnya. Akan hal ini, beberapa Pengurus Daerah KAMMI Kota Ternate berkunjung ke Redaksi Malut Post guna silahturahim dengan Pimpinan Redaksinya, Bapak Muhammad Syadri.

Awalnya pertemuan ini direncanakan dengan pemaparan wacana terkait “Pengaruh Media Terhadap Gerakan Mahasiswa”. Dengan beliau mengisi materinya akan tetapi beliau meminta agar kita hanya melakukan obrolan-obrolan biasa saja.

Rabu, 12 Maret 2014, beberapa Pengurus Daerah KAMMI Kota Ternate bertandang ke redaksi Malut Post dan langsung diterima oleh Pimpinan Redaksi, Bapak Muhammad Syadri. Beberapa Pengurus Daerah KAMMI Kota Ternate yang menghadiri silahturahim ini adalah Wahib, akhi Safrudin, akhi Wawan, akhi Yusuf, ukhti Wulan, dan ukhti Hasni.

Dalam kunjungan ini, pembicaraannya memang akan mengacu pada “Pengaruh Media Terhadap Gerakan Mahasiswa” tapi berlangsung dalam obrolan biasa. Diawali dengan obrolan dari Bapak Muhammad Syadri selaku Pimpinan Redaksi Malut Post, mengatakan bahwa Malut Post berupaya untuk mengakomodir kepentingan masyarakat. Malut Post dan mahasiswa sebagai pilar demokrasi. Media yang memiliki tugas yang mirip dengan gerakan mahasiswa dimana sebagai fungsi kontrol publik terhadap kinerja pemerintah. Beliau juga sebagai pimpinan redaksi Malut Post sebagai penentu kebijakan dalam segala berita yang masuk.

Setelahnya beliau meminta pandangan dari beberapa kader KAMMI Kota Ternate yang hadir, dimulai dengan pandangan dariku, Wahib hanya membenarkan apa yang disampaikan Bapak Syadri tadi bahwa gerakan mahasiswa dan media memiliki fungsi kontrol publik terhadap kinerja dan kebijakan pemerintah. “Olehnya itu KAMMI selaku organisasi kepemudaan memiliki salah satu program kerja dalam Departemen Hubungan Masyarakat untuk menjalin silahturahim dengan pihak strategis manapun termasuk media seperti Malut Post”, tandas Wahib.

Selanjutnya pandangan dari akh Yusuf, ia mengatakan bahwa KAMMI selain sebagai gerakan mahasiswa, KAMMI pun memiliki beberapa agenda sosial seperti sunatan massal dan donor darah yang rutin dilakukan. Beliau mengajak kesediaan Bapak Muhammad Syadri untuk mengisi materi yang direncanakan oleh KAMMI Kota Ternate nanti. Beliau juga menambahkan bahwa silahturahim ini bagian dari mempererat hubungan kita agar dipermudahkan rezeki oleh Allah dan diperpanjang umur kita, ungkap Yusuf.

Berlanjut kembali ke pandangan Bapak Muhammad Syadri, memang benar bahwa media dan gerakan mahasiswa bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat yang dilandasi pada pembangunan, mental spiritual, ekonomi. Dan ini semua butuh proses.

Gerakan mahasiswa, lanjut beliau, apa artinya apa yang dibuat, prestasi yang dibuat tanpa publikasi. Saatnya bukan lagi gerakan mahasiswa yang anarkis. Pada akhirnya hanya bersifat kontra produktif, tandas Pak Syadri.

Beliau menambahkan bahwa kedepan kebijakan Malut Post untuk tidak menampilkan gerakan mahasiswa yang anarkis. Tindakan anarkis yang diliput media mempengaruhi orang lain. Berbagai aksi hanya di sekitar lokasi dan kecil tapi karena diliput media jadinya berita membesar. Malut Post berupaya untuk tidak meliput aksi demonstrasi yang frontal untuk dijadikan sebagai pembelajaran terhadap gerakan mahasiswa, tandas Pak Syadri.

Media memiliki kebijakan, kita harus mendukung pembangunan termasuk investasi, terkait dengan pemuatan media. Yang namanya investasi membutuhkan kenyamanan, kata beliau. Beliau melanjutkan bahkan ke depan teman-teman KAMMI bisa saja menjadi pemimpin dan harusnya begitu, hanya belum ada kesempatan, ungkap beliau. Yang penting jangan hari ini demo anti korupsi ke depan melakukan hal yang lebih dari yang didemo misalkan, ini yang perlu disikapi, kata beliau.

Lanjutnya pandangan dari Ukh Wulan, bertanya mengenai gerakan mahasiswa yang tidak frontal cenderung tidak diliput dan kalaupun mau diliput harusnya frontal, ia mengatakan sebuah hal yang didukung kalau Malut Post meliput aksi-aksi yang tidak frontal karena KAMMI aksinya cenderung ‘lembut’ dan kedua mengenai media yang cenderung meliputi sesuai selera masyarakat bukan kualitas berita, sensasional. Ini terkait dengan independensi pula.

Pak Syadri menanggapi dengan mencontohkan tagline awal Malut Post, “Mengedepankan Independensi”. Ini sebagai pengawas medianya sendiri setidaknya mengarahkan ke independensi. Pak Syadri melanjutkan dalam konteks pemberitaan, porsi pemberitaan di Malut Post hampir 20% untuk pendidikan.

Terkait sensasional, Pak Syadri mengatakan acuannya tentang undang-undang pers dan kode etik. Di era reformasi, media diberikan kebebasan. Hanya yang konsisten yang akan membuatnya bertahan. Ini karena kadang kebebasan pers disalahgunakan. Wartawan tidak bisa mengambil kesimpulan, jadinya subjektif. Dan Malut Post mencoba objektif. Membentuk jurnalisme damai karena sudut pandang orang yang berbeda-beda, tandas Pak Syadri.

Kunjungan ke Redaksi Malut Post dan obrolan dengan Pimpinan Redaksinya berakhir sekitar kurang lebih pukul 16.30-an, berlangsung selama kurang lebih satu jam. KAMMI berharap kunjungan ke Redaksi Malut Post ini adalah sesuatu yang sifatnya berkelanjutan, dan Malut Post mampu menerima gagasan KAMMI. Pimpinan Malut Post pun berharap KAMMI sebagai Gerakan Mahasiswa lebih mengedepankan sesuatu yang bersifat dialogis ketimbang aksi, lebih mengutamakan dialog-dialog. Bapak Syadri pun bertanya apa KAMMI Kota Ternate pernah mengundang tokoh besar untuk dialog, ke depan seharusnya begitu agar lebih mempermudah publikasinya. KAMMI sendiri mencoba membangun ke arah gerakan yang lebih intelektual dengan mencoba menggagas gerakan opini, dan Malut Post punya ruang itu, dan beberapa kader KAMMI (Kota Ternate) sejauh ini telah mencoba menawarkan berbagai opininya, dan Alhamdulillah beberapa kali dimuat oleh Malut Post. Karena itu KAMMI (Kota Ternate) harusnya lebih banyak menulis gagasan atau beropini yang argumentatif sebagai bentuk relasi dengan media dalam gerakan intelektualnya.

Posting Komentar

0 Komentar